Swedia Kirim Pesawat Pengintai Saab ASC 890 ke Ukraina, Bangun 'Duet' Udara dengan Jet Tempur F-16
JAKARTA - Ukraina bakal memiliki duet udara yang akan meningkatkan kemampuan matra udara mereka untuk perang melawan Rusia, saat Swedia mengumumkan rencana pengiriman pesawat pengintai radar sekaligus komando pada Hari Rabu sebagai bagian dari paket bantuan militer terbesar negara itu untuk Kyiv yang mencapai
Swedia akan menyumbangkan dua pesawat pengintai radar dan pesawat komando kepada Ukraina untuk meningkatkan pertahanannya dalam perang melawan Rusia, pemerintah Swedia mengatakan pada Hari Rabu, sebagai bagian dari paket bantuan terbesarnya kepada Ukraina sejauh ini senilai sekitar 13,3 miliar krona Swedia (Rp20.235.221.346.200).
Pesawat yang akan dikirim adalah Saab Airborne Surveillance and Control (ASC) 890. Pesawat ini memiliki kemampuan identifikasi target jarak jauh.
Kemampuan yang dimiliki pesawat ini akan membangun duet udara dengan penggunaan jet tempur F-16 yang rencananya akan disumbangkan oleh negara-negara Barat.
"Pesawat-pesawat ini akan melengkapi dan memperkuat sistem F-16," kata Menteri Pertahanan Pal Jonson dalam sebuah konferensi pers di Stockholm, melansir Reuters 30 Mei.
Mengutip Kyiv Post, paket bantuan Swedia tersebut akan mencakup pelatihan dan peralatan teknis untuk pesawat.
Sebagai bagian dari paket bantuan, Swedia akan mentransfer seluruh armada pengangkut personel lapis baja Pansarbandvagn 302 (Pbv 302) untuk membentuk brigade Angkatan Darat Ukraina yang baru.
Paket tersebut juga mencakup rudal Rb 99 yang bisa digunakan di pesawat tempur maupun sistem pertahanan udara berbasis darat, amunisi artileri dan sumber daya untuk pemeliharaan peralatan yang ditransfer sebelumnya.
Pekan lalu, Pemerintah Swedia mengatakan mereka berencana untuk memberikan dukungan militer kepada Ukraina senilai 75 miliar krona Swedia (Rp114.106.794.675.000) selama tiga tahun.
Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan, ia berharap jet-jet tempur F-16 yang akan dikirimkan oleh Barat akan segera datang dalam waktu dekat.
Jet tempur F-16 menjadi pilihan masuk akal bagi Kyiv yang mengandalkan jet tempur era Uni Soviet yang berukuran lebih kecil, guna meningkatkan pertahanan udaranya sekaligus menangkis jet tempur Rusia.
Dilengkapi dengan sistem radar canggih, Saab ASC 890 ini dapat mendeteksi dan melacak objek di ruang pertempuran dalam jumlah besar, termasuk pesawat tempur, pembom, pesawat serang, helikopter, rudal jelajah hingga target angkatan laut.
Baca juga:
- Presiden Erdogan Kecam Kegagalan PBB Hentikan Genosida dan Melindungi Stafnya di Gaza
- Badan PBB Sambut Baik Gelombang Pengakuan Negara Palestina
- Kemlu Sebut Indonesia Tetap Memperjuangkan Reformasi DK PBB, Belum Ada Formulasi yang Bisa Diterima
- Ada 3.656 WNI di Timur Tengah, KBRI di Sejumlah Negara Tetapkan Status Siaga dan Siapkan Rencana Kontijensi
laut. Pesawat ini dibekali dengan radar tetap yang memantau hingga 120 derajat di setiap sisi. Biasanya terbang pada ketinggian 6-7 km, mereka mampu mendeteksi kendaraan udara dan laut (pesawat, kapal, rudal) pada jarak 300-400 km.
Pesawat ini memiliki panjang 20 meter, lebar sayap 21 meter. Sementara kemampuan terbangnya hingga mencapai 5 jam.
Diketahui, Angkatan Udara Ukraina akan menerima lebih dari 60 F-16 dari Norwegia, Denmark, Belanda, dan Belgia. Negara-negara ini, bersama dengan AS, Inggris, Rumania, Prancis dan Bulgaria, telah memobilisasi staf, pesawat terbang dan fasilitas darat untuk melatih Ukraina dalam menerbangkan dan merawat pesawat tempur tersebut.