Sinopsis Film Suanggi: Ilmu Terkutuk, Pencurian Harta yang Melibatkan Ilmu Hitam Papua
JAKARTA - Meskipun belum mendapat jadwal tayang, film Suanggi: Ilmu Terkutuk telah melakukan pre-launching film. Film ini dibintangi Pangeran Lantang, Carissa Perusset, Iwa K, John Yewen, Obimesak Nubatonis, Pace Cello, Ian Williams, Dayu Wijanto, Endhita, Stany Imbiri, Eugina Y, hingga Keanu Azka.
Film Suanggi: Ilmu Terkutuk berkisah tentang Beni (Pangeran Lantang), seorang mantan penyanyi yang kini menganggur hingga memiliki utang ratusan juta, terpaksa pulang ke tanah kelahirannya Pulau Karangkas Papua dengan mengajak pacarnya Gia (Carissa Perusset).
Beni memberi tahu Gia bahwa tujuannya pulang hanya untuk menjenguk Mama Lin, ibu angkatnya yang sedang sakit keras. Namun, sebenarnya Beni memiliki agenda tersembunyi untuk mencuri harta Mama Lin.
Semenjak Beni menginjak tanah kelahirannya kembali setelah 13 tahun lamanya, kejadian-kejadian aneh secara supranatural mulai terjadi akibat sihir Aroba yang merupakan seorang suanggi.
Sutradara Dom Dharmo akan mengajak penonton menguak misteri dan mitos dari ilmu hitam untuk membunuh yang tak disukai beserta orang-orang yang menekuninya di tanah Papua.
"Ini merupakan kearifan lokal dari Indonesia Timur yang punya berbagai macam penafsiran. Kemudian, ide itu kami bawa bertemu Dom Dharmo yang merupakan sutradara film ini. Mungkin ada satu tahun setengah kami berbincang tentang film ini,” kata Produser Suanggi, Bona Pascal dalam keterangan resmi, Rabu, 30 Mei.
Baca juga:
Pria yang juga ikut memainkan pemeran Frans di film tersebut mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan suanggi menjadi momok yang menakutkan dan dihindari dalam tiap pembicaraan masyarakat di tanah Papua.
Suanggi pada dasarnya memang manusia yang memiliki ilmu hitam. Keberadaan Suanggi pun hidup berbaur bersama warga setempat, walau masih ada yang menetap di hutan. Hanya saja, banyak versi suanggi dalam masyarakat.
“Begitu sakral dan tabunya legenda 'Suanggi' membuat Mutiara Films dan Subtube Studio tertarik mengangkat ke layar lebar. Saya dan Ernest Yauwalata punya kerinduan yang sama membuat semacam film yang mengangkat tentang Papua atau Indonesia Timur,” ujar dia.