Meski Menyegarkan, Terlalu Banyak Makan Semangka Punya Efek Samping

YOGYAKARTA – Semangka merupakan buah segar yang tumbuh dan berbuah di daerah tropis. Paling tepat dimakan saat musim panas atau ketika matahari sedang terik karena mengandung banyak air, rasanya manis, dan menyegarkan. Semangka juga bermanfaat bagi kesehatan. Buah yang memiliki variasi, semangka merah dan kuning, ini ialah sumber vitamin A dan C, serta antioksidan likopen yang membantu melawan kanker serta menjaga kesehatan kardiovaskulat. Tetapi makan semangka terlalu banyak memiliki efek samping. Efek terlalu banyak makan semangka, antara lain berikut ini.

1. Menyebabkan masalah pencernaan

Makan semangka terlalu banyak, menyebabkan perut tidak nyaman, kembung, mengeluarkan banyak gas, dan diare. Ini karena kandungan FODMAP yang tinggi. FODMAP adalah akronim yang mengacu pada sekelompok karbohidrat rantai pendek yang dapat difermentasi, tidak dapat dicerna serta diserap secara perlahan di usus kecil. Sekelompok rantai pendek tersebut, antara lain oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol.

Ilustrasi efek samping makan semangka terlalu banyak (Freepik/kroshka_nastya)

Melansir Healthline, Selasa, 28 Mei, ahli gizi umumnya meresepkan diet rendah FODMAP untuk penderita sindrom iritasi usus besar (IBS). Selain itu, FODMAP juga memperbruk refluks gastroesophageal (GERD) pada orang tanpa IBS. Selain itu, semangka juga menyebabkan masalah pencernaan pada orang yang sensitif terhadap fruktosa sehingga makan tak semangka dalam porsi cukup atau lebih sedikit akan lebih baik.

2. Meningkatkan gula darah

Selain kandungan FODMAP yang tinggi, semangka juga memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Oleh karena itu, makan semangka secara berlebihan dapat meningkatkan gula darah yang harus Anda waspadai terutama jika Anda menderita diabetes.

Perlu diketahui, makanan yang tergolong GI rendah, tingkat GI-nya di bawah 55. Sedangkan makanan yang tergolong GI tinggi berkisar antara 56-69. Semangka tingkat GI antara 72-80.

3. Menyebabkan perubahan warna kulit

Meskipun jarang, sebuah penelitian menetapkan bahwa makan terlalu banyak semangka mungkin berkorelasi dengan perubahan warna kulit menjadi oranye kekuningan, yang disebut likopenemia. Likopenemia adalah suatu varian dari karotenemia.

Likopen merupakan antioksidan dan pigmen. Ini bertanggung jawab atas karakteristik warna merah semangka serta buah dan sayuran lainnya. Jika lokopen dikonsumsi berlebihan, dapat menumpuk di lapisan luar kulit dan mengubah pigmentasi kulit. Namun penelitian ini tidak menyebutkan seberapa banyak semangka sampai bisa menyebabkan perubahan warna kulit.

Selain memperhatikan efek samping makan terlalu banyak semangka di atas, kenali mitos tentang makan banyak semangka. Pertama, semangka dianggap menyebabkan hiperkalemia, yang ditandai dengan detak jantung lambat, tekanan darah rendah, kelemahan otot, dan detak jantung tidak teratur. Meskipun hal tersebut adalah mitos, tetapi konsumsi semangka batasi sebanyak 300 gram per hari saja untuk mencegah mengalami efek samping buruk pada kesehatan Anda.