ASDP dan Kemenhub Operasikan KMP Jatra I dan KMP Namparnos di Kupang
KUPANG - PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) meresmikan pelayaran perdana KMP. Jatra I dan KMP. Namparnos. Kapal-kapal ferry ini akan melayani masyarakat maupun wisatawan di Pelabuhan Bolok.
Kegiatan itu dilakukan usai merevitalisasi Dermaga II Pelabuhan Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nantinya dermaga ini sanggup menampung kapal-kapal dengan bobot hingga 5.000 GT.
"Kami tetap berkomitmen membangun dengan pelayanan. Dermaga ini tadi kapasitasnya untuk kapal 1.000 GT dikembangkan menjadi 5.000 GT. Untuk KMP. Namparnos melintas menuju Semau, tadinya seminggu 3 kali menjadi tiap hari, mudah-mudahan dapat membuat pariwisata Semau semakin baik," kata Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi dalam keterangan resminya.
Sementara lintasan yang akan dilayani oleh KMP. Jatra I yaitu Kupang-Rote, Kupang-Kalabahi, dan Kupang-Larantuka. KMP. Jatra I memiliki volume 3.871 GT.
Sebelumnya pada tahun 2020 produksi angkutan di Pelabuhan Bolok mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Di tahun anggaran 2021, nilai subsidi operasional kapal penyeberangan perintis yang dialokasikan pada 16 lintas di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp40,6 Miliar.
Diketahui NTT memiliki 40 lintas penyeberangan dengan rincian 24 lintas komersial dan 16 lintas perintis yang dilayani oleh 14 unit kapal. 14 unit kapal tersebut terdiri dari 10 unit kapal yang dilayani BUMN, 3 unit kapal dari BUMD dan swasta 1 unit.
Pelabuhan Bolok sendiri melayani 22 lintas penyeberangan yang terdiri dari 8 lintas penyeberangan komersial dan 14 lintas perintis, seluruhnya adalah lintas dalam provinsi. 22 lintas penyeberangan tersebut dilayani oleh 11 unit kapal yaitu 10 kapal PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan 1 kapal dari swasta yaitu PT. Multi Guna.
Baca juga:
Revitalisasi dan rehabilitasi dermaga serta pelabuhan merupakan salah satu program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menjamin keselamatan pelayanan pelabuhan. Guna meningkatkan kinerja angkutan penyeberangan untuk mengantisipasi pertumbuhan demand angkutan.
"Angkutan penyeberangan di NTT ini memang sangat penting untuk menghubungkan wilayah dari kota hingga pelosok. Oleh sebab itu saya harapkan kerja samanya jika ada hal-hal atau kegiatan yang bersifat infrastruktur karena kita sudah dapat Pelabuhan yang cantik ini jadi kami harapkan masyarakat NTT dapat memelihara dengan baik," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Marta Hardisarwono.