Review Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa: Sederhana tapi Berani Sentil Isu Kelompok Agama
JAKARTA - Rumah produksi MVP Pictures baru saja merilis film terbaru mereka yang dibintangi Aghiny Haque, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu hingga Andri Mashadi berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang rilis di bioskop mulai 22 Mei.
Secara garis besar film ini mengisahkan tentang seorang wanita Kiran (Aghniny Haque) yang merupakan seorang perempuan taat akan agama dan menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam dalam kehidupannya. Bersama organisasi Islam Dariyah, Kiran berusaha memperjuangkan sistem khilafah yang dianggapnya sesuai dengan ajaran Islam.
Di sisi lain, Kiran harus menghadapi keluarganya yang berasal dari kelas menengah bawah, Ayahnya yang sudah sakit-sakitan dan ibunya, yang hanya ibu rumah tangga. Meskipun begitu, Kiran tetap berupaya untuk berdakwah sambil berbakti kepada orang tuanya.
Sayangnya perjalanan hidup Kiran tak berjalan mulus. Di mana ia mendadak dipinang oleh pemimpin organisasinya yang akhirnya ia terima karena kebutuhan ekonomi.
Namun, kebenaran yang kelam baru terkuak setelah pernikahan mereka resmi. Kiran yang mencoba mengungkapkan kebenaran malah diburu dan akhirnya merasakan patah hati berkali-kali hingga membuatnya menantang kuasa Tuhan.
Dalam segi alur cerita, Hanung Bramantyo sejak awal membawa penontonnya untuk melihat latar belakang setiap keputusan yang diambil oleh sosok Kiran hingga ada perubahan jati diri di dalam dirinya.
Oleh karena itu, alur cerita yang diperlihatkan di dalam film ini sengaja dibuat maju mundur. Meski begitu, penonton tetap bisa menikmati cerita yang disuguhkan tanpa adanya kebingungan.
Tak hanya itu, isu mengenai sekelompok agama yang diangkat di dalam film ini bisa disampaikan dengan cara yang santun, mudah dipahami, namun berani sehingga bisa diterima oleh penontonnya.
Lebih lanjut film ini bukan hanya menyuguhkan cerita yang memiliki pesan tersembunyi namun juga visual yang memanjakan mata penontonnya dengan pengambilan gambar yang detail sehingga penonton bisa merasakan setiap emosi yang ditampilkan para pemainnya.
Baca juga:
Hal ini didukung juga akting dari setiap pemain, baik pemain utama maupun pemain pendukung yang hanya disorot dalam beberapa scene saja. Tak bisa dipungkiri kalau akting Aghniny Haque patut diacungi jempol karena bisa menghidupkan dua kepribadian Kiran yang berbeda beserta keputusasaannya yang membuat emosi penonton ikut naik turun.
Selain itu, akhirnya yang sesuai dengan ekspektasi penonton juga membuat film ini semakin menarik dan membuat para penikmatnya puas setelahnya.