NASA Akan Luncurkan Satelit Kembar untuk Memprediksi Iklim Bumi

JAKARTA – NASA sedang mempersiapkan peluncuran CubeSat, satelit berukuran kubus kecil, untuk mengamati kondisi iklim di Bumi. Rencananya, NASA akan meluncurkan sepasang satelit CubeSat secara terpisah.

Dikutip dari Spacenews, satelit pertama akan diluncurkan pada 22 Mei mendatang menggunakan roket Electron buatan Rocket Lab. Satelit ini akan menjadi bagian dari misi Energi Radiasi Kutub NASA dalam Eksperimen Inframerah Jauh (PREFIRE).

Sementara itu, satelit kedua akan diluncurkan dalam waktu tiga minggu setelah peluncuran CubeSat yang pertama. Peluncuran kedua akan diluncurkan dari Kompleks Peluncuran Rocket Lab 1 dengan roket yang sama, yaitu Electron.

Masing-masing kubus yang diluncurkan ke luar angkasa akan membawa instrumen berupa spektrometer inframerah termal. Instrumen tersebut akan mengumpulkan informasi mengenai emisi terhadap panjang gelombang inframerah jauh dari kutub bumi.

Data yang dikumpulkan, menurut salah satu peneliti PREFIRE, akan sangat membantu para ilmuwan. Selain memahami berapa banyak panas yang hilang dari Bumi ke ruang angkasa, instrumen ini juga bisa memberikan pengetahuan untuk memperbaiki iklim.

Peneliti utama PREFIRE Tristan L'Ecuyer mengatakan bahwa, “Arktik memanas lebih cepat dibandingkan wilayah lain di Bumi. Hal ini memiliki potensi konsekuensi yang sangat besar." Oleh karena itu, para ilmuwan membutuhkan PREFIRE untuk memperkirakan konsekuensinya.

NASA sengaja meluncurkan dua satelit kubus seukuran kotak sepatu ke orbit sinkron matahari (SSO) untuk memperkaya hasil pengukuran dan pengambilan data. Dengan menggunakan satelit sekaligus, penelitian akan berjalan dengan lebih mudah.

Tristan pun menjelaskan bahwa satu CubeSat akan memetakan emisi dengan baik, sedangkan CubeSat kedua, "dapat memahami bagaimana perubahannya, seperti mencairnya lapisan es atau pembentukan awan atau peningkatan jumlah kelembapan di atmosfer, mempengaruhi emisi."