Teza Sumendra Ungkap Perbedaan “Midnight Motion” dari Album Perdana

 

JAKARTA - Dalam sembilan tahun terakhir, Teza Sumendra merilis dua album, yaitu self titled di tahun 2015 dan extended play (EP) “Midnight Motion” yang baru saja diluncurkan.

Bicara soal perbedaan kedua album tersebut, Teza menyebut album terbaru jadi lebih personal. Meski keduanya diinspirasi dari banyak kisah nyata, “Midnight Motion” berawal dari pengalaman Teza sendiri.

“Sebenarnya kalau di EP ini saya berusaha untuk lebih jujur aja sih dengan apa yang saya tulis. Karena di album pertama self titled itu kebanyakan dari cerita teman, kalau yang ini cerita dari diri sendiri,” kata Teza Sumendra di Lebak Bulus, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Sebagai contoh pada lagu “The Intro(vert)”, Teza menulisnya pada masa pandemi. Lirik lagu tersebut berisi curahan hati yang jujur atas apa yang dirasakannya saat itu.

Selain itu, Teza merasa dirinya juga menjadi lebih dewasa dalam menggarap “Midnight Motion”. Ketimbang memamerkan kemampuan vokalnya, ia lebih memilih untuk bernyanyi menyesuaikan musik pengiringnya.

“Kalau album pertama itu bawaannya pengin nunjukin kalau gue bisa nyanyi. Ya khas anak muda-lah,” ujar Teza.

“Tapi kalau di EP ini gue nyanyi lebih menyesuaikan sama musiknya. Di sini gue juga lebih banyak eksplorasi sound musiknya. Ya lebih dewasa,” sambungnya.

Adapun “Midnight Motion” berisikan enam lagu, yaitu "The Intro(vert)", “Got Supplies”, “Lights Off”, “I Do Know”, “Daytime Alibi”, dan “On It”.

Dua lagu pertama sudah dirilis sebelumnya, sementara empat lagu lain adalah lagu yang baru pertama kali diperkenalkan lewat “Midnight Motion”.