Morgan Stanley Investasikan Rp3,4 triliun di Grayscale Bitcoin Trust (GBTC)
JAKARTA - Morgan Stanley, salah satu bank terkemuka di Amerika Serikat,mengungkapkan investasi besar-besaran sebesar 243 juta Dolar AS (sekitar Rp3,4 triliun) pada Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), menurut laporan yang diajukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC). Langkah ini menandai salah satu pertaruhan terbesar oleh lembaga keuangan tradisional pada aset kripto.
Informasi saja, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) adalah sebuah produk investasi yang memungkinkan investor untuk memiliki saham dalam bentuk sekuritas yang nilainya terkait langsung dengan harga Bitcoin. Dengan kata lain, GBTC memberikan cara bagi investor untuk berinvestasi di Bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpan aset Bitcoin secara langsung.
Morgan Stanley, yang kini memiliki 4.269.361 saham di GBTC, menjadi salah satu pemegang saham terbesar di ETF Bitcoin tersebut. Meskipun waktu pasti dari investasi ini belum diungkap, pengungkapan ini bertepatan dengan data inflasi AS yang lebih rendah dari yang diperkirakan, menunjukkan penurunan inflasi menjadi 3,4% di bulan April. Hal ini telah memicu sentimen positif di pasar, dengan Bitcoin melonjak hingga 6,97% dalam 24 jam terakhir, mencapai harga 65.844,70 Dolar AS.
Dikutip dari CoinGape, Data CPI mengindikasikan bahwa Federal Reserve mungkin akan memotong suku bunga, yang secara historis telah meningkatkan daya tarik aset berisiko seperti Bitcoin. Tren akumulasi spot Bitcoin ETF yang tercatat selama minggu terakhir juga menambah optimisme di pasar.
Tidak hanya Bitcoin, altcoin seperti Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Solana (SOL), dan XRP juga mengalami kenaikan harga yang signifikan. Shiba Inu, memecoin yang populer, juga mengalami lonjakan setelah meluncurkan ShibaSwap di Ethereum L2, Shibarium, yang diharapkan akan meningkatkan transaksi dan nilai bagi SHIB.
Investasi besar Morgan Stanley pada GBTC menunjukkan kepercayaan yang kuat pada potensi Bitcoin dan pasar kripto secara umum. Dengan data inflasi yang mendukung pasar kripto dan potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, mata uang digital seperti Bitcoin dan altcoin lainnya berpotensi mengalami lonjakan harga.