Warga Bekasi Geger Fenomena Tuyul, Banyak Warga Kehilangan Uang, Percaya?
JAKARTA – Warga Kampung Pedurenan, Kelurahan Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat dibuat geger dengan merebaknya fenomena tuyul. Hakim (35) warga sekitar mengatakan, fenomena itu sudah mulai ramai diperbincangkan tetangganya sejak tiga bulan lalu, Maret hingga Mei 2024, karena banyak warga yang mengaku kehilangan uang.
Hakim mengaku dirinya menjadi korban. Dia mengatakan bahwa ia telah kehilangan uang beberapa kali, pada bulan Maret dengan kerugian sekira Rp600 ribu.
Dijelaskan Hakim, uang miliknya disimpan bersama sang istri untuk keperluan bantuan Palestina di sekolah anaknya.
"Jadi sebelum lebaran itu duit hilang sekira 600 ribu, istri cek di toples duitnya, pas ambil duitnya dan ngecek itu tidak ada uangnya, tinggal sisanya itu sekira 5 ribu satu lembar dan 500 rupah logam," ujar Hakim, Rabu, 15 Mei.
Hanya saja diawal kejadian itu Hakim belum mencurigai adanya dugaan tuyul. Kemudian peristiwa kedua mengetahui uang hilang kembali terjadi pada Mei 2024 ketika Hakim dengan istri mencoba menghitung dana iuran keluarga untuk renovasi rumah mertua.
Uang yang seharusnya terkumpul Rp20 juta, namun saat itu justru hilang dengan nominal Rp2,7 juta.
Baca juga:
- Bank BTN Diboikot, Massa Bakar Ban karena Kecewa Banyak Uang Nasabah Hilang
- Buang Bayi 5 Bulan di Kali Bendungan Hilir, Pasangan Selingkuh Takut Ketahuan Istri Sah
- Wanita Pengemudi Yaris Putih Dipastikan Waras Saat Mengeksekusi Penjaga Toko Pakaian di Tangsel
- Butuh Satu Kali Tusukan Bagi Si Wanita Pengemudi Toyota Yaris, untuk Menjatuhkan Lawannya hingga Tewas
"Lalu kejadian yang kedua itu pastinya tidak tahu kapan hilangnya. Tapi pas mau lebaran itu ada uang buat renovasi rumah mertua, itu patungan dari adik-adiknya istri, posisi uang dikaretin 20 juta, pas dicek hilang 2,7 juta," akunya.
Tidak sampai disitu, Hakim mengatakan bila peristiwa selanjutnya terjadi pada Kamis, 9 Mei. Kala itu dirinya bersama istri kembali mengecek uang iuran renovasi rumah mertua. Ketika dilakukan perhitungan kembali, uang yang diikat karet itu justru berkurang Rp950 ribu.
"Padahal posisinya sudah diikat bahkan lebih kencang dengan empat karet," katanya.
Setelah mengalami tiga kejadian tersebut, Hakim kemudian menduga adanya dugaan tuyul yang mencuri uang miliknya.
Ditambah selama kehilangan terjadi tidak ada rekaman CCTV yang merekam orang mencurigakan telah mencuri uang tersebut dari setiap rumah.
"Selama ini kan tidak ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kalau masuk ke dalam rumah itu kan pasti kan ketahuan siapa dan tidak ada CCTV itu juga. Tidak ada orang masuk ke dalam rumah," katanya.
Sewaktu itu Hakim hendak berkumpul dengan warga sekitar dan menceritakan kejadian tersebut. Rupanya sejumlah warga lainnya pun mengaku juga sempat kehilangan uang tunai di kediamannya masing-masing.
"Ternyata bukan saya saja yang hilang uangnya, tetangga juga ada yang hilang sampai 1.5 juta, uang 50 euro hilang dua lembar. Kalau sama saya ada tiga orang totalnya menjadi korban, ada juga tetangga beda RT, tapi saya tidak kenal jadi tidak tahu kehilangan apa," katanya.
Dugaan adanya tuyul pun juga diceritakan Hakim ketika seorang tetangganya saat menumpangi sebuah taksi dan diberitahu oleh supirnya untuk lebih berhati-hati menjaga uang tunai di rumah.
"Dulu sebelum kejadian kayak gini tuh pernah juga ada omongan dari tetangga, waktu itu tetangga naik taksi dan supir taksinya itu bilang ke tetangga saya kalau 'Hati-hati di lingkungan ini kayaknya ada yang melihara tuyul’ itu juga," paparnya.
Hakim mengungkapkan setelah kejadian ini dirinya bersama warga yang kehilangan uang itu tidak melaporkannya ke polisi. Hanya saja mereka kemudian membuat rekening ATM untuk kemudian menaruh uang.
"Kalau laporan polisi sih susah juga ya karena tidak ada bukti ya kalau tuyul, paling tidak uang yang tadinya dipegang secara cash saat ini buka rekening baru untuk ditaruh di ATM Bank saja antisipasi kehilangan," katanya.