Sikapi Ancaman Rusia di Eropa, Jerman Dikabarkan Susun Aturan Wajib Militer di Atas Usia 18 Tahun

JAKARTA - Jerman sebagai salah satu negara anggota NATO dikabarkan sedang menyusun aturan wajib militer. Aturan itu disebut bakal mengikat warga negara Jerman berusia di atas 18 tahun.

Mengutip Mirror, Senin 13 Mei, kabar ini menyusul dokumen yang bocor menunjukkan Jerman sedang menyusun rencana untuk menerapkan kembali wajib militer sebagai respons terhadap ancaman yang muncul dari Rusia di Eropa.

Hal ini disinyalir setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan penghapusan wajib militer pada tahun 2011 adalah sebuah “kesalahan” saat audiensi di Amerika Serikat pekan lalu.

The Sunday Telegraph melaporkan, ada tiga pendekatan berbeda yang sedang dipertimbangkan oleh para pejabat Jerman terkait wajib militer ini.

Adapun satu pendekatan melibatkan semua laki-laki dan perempuan, satu lagi hanya laki-laki, dan yang ketiga melalui proses yang lebih selektif melibatkan semua pelamar berusia 18 tahun.

Menurut laporan, pertimbangan terhadap isu ini lantaran peminat dalam rekrutmen militer Jerman semakin berkurang jika hal ini tidak dilakukan.

Jajak pendapat baru-baru ini mengungkapkan, sekitar setengah dari seluruh warga Jerman mendukung penerapan kembali wajib militer. Sebanyak 52 persen responden mendukung ketika ditanya dalam survei yang dilakukan oleh majalah berita Jerman Stern, dengan 43 persen menentangnya dan 5 persen ragu-ragu.

Perbedaan yang jelas terlihat berdasarkan kelompok umur, dengan 59 persen mendukung kelompok usia di atas 60-an, dan 59 persen dari kelompok usia 18 hingga 29 tahun menentangnya.

Sementara di Inggris, isu wajib militer yang dihapuskan pada tahun 1960an mendapat banyak penolakan.

Survei yang dilakukan Mirror pada bulan Februari di Inggris menunjukkan hampir setengah dari warga Inggris berusia di bawah 45 tahun akan menolak wajib militer –-bahkan jika mereka dihukum.

Hanya seperempat atau 27 persen yang mengatakan mereka akan mendaftar untuk berperang jika wajib militer diberlakukan kembali. Sekitar 47 persen mengatakan mereka akan menolak dan mengambil penalti. Sisanya menyatakan tidak tahu.

Saat ini ada sekitar 85 negara di seluruh dunia yang memberlakukan pelatihan wajib militer, di antaranya Turki, Siprus, Israel dan Brasil.