Bolehkah Haji Lebih dari Satu Kali? Lebih Baik untuk Ibadah yang Bermanfaat Lebih Luas
YOGYAKARTA - Banyak orang Indonesia yang terbang ke mekkah beberapa kali untuk menunaikan ibadah haji. Menunaikan ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima dan diwajibkan bagi yang mampu dari segi materi maupun fisik. Namun bolehkan haji lebih dari satu kali?
Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk muslim terbesar, Indonesia memberangkatkan banyak jemaah haji setiap tahunnya. Namun ada batasan kuota bagi jemaah haji Indonesia yang ingin terbangk ke Mekkah.
Adanya pembatasan kuota ini kerap membatasi kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjalani haji per tahunnya. Pemerintah Indonesia telah membuat perjanjian dengan pihak Arab Saudi mengenai kuota jemaah haji yang dibuka untuk warga tanah air.
Di sampin itu, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang punya fisik dan materi mumpuni melakukan haji dalam beberapa kali. Lantas bagaimana hukumnya jika umat muslim akan menjalani haji lebih dari satu kali?
Bolehkah Haji Lebih dari Satu Kali?
Kewajiban ibadah haji sebenarnya hanya diperuntukkan sau kali seumur hidup bagi yang mampu melaksanakannya. Jika sudah pernah berhaji dan ingin melakukannya lagi maka akan dihitung sebagai sunnah. Meski diperbolehkan, namun niat berhaji beberapa kali sebaiknya mempertimbangkan sejumlah faktor.
Dalam buku Nabi Sang Penyayang, Dr. Raghib As-Sirjani menyebut bahwa Allah SWT mewajibkan haji satu kali seumur hidup dimaksudkan sebagia kemudahan. Hal ini menjadi bentuk kasih sayang dan solusi bagi masalah-masalah manusia secara umum.
Anjuran berhaji satu kail ini juga dikisahkan dalam riwayat Rasulullah SAW. Ada seorang yang bertanya, “Wahai manusia, Allah SWT telah mewajibkan haji terhadap kalian. Oleh karena itu, tunaikanlah ibadah haji."
Rasulullah SAW lantas menjawab, "Seandainya aku mengatakan ya, niscaya ia akan menjadi sebuah kewajiban untuk dilaksanakan setiap tahun, maka kalian tidak akan bisa melakukannya dengan sebaik-baiknya dan jika kalian tidak melakukannya, maka hukumnya akan menjadi haram."
Dalam sabda tersebut, Rasulullah SAW melanjutkan, "Biarkanlah aku dengan apa yang aku katakan terhadap kalian, karena orang-orang sebelum kalian menjadi hancur, disebabkan banyak bertanya dan bertentangan terhadap nabi-nabi mereka. Jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, maka laksanakanlah sesuai dengan kemampuan kalian. Jika aku melarang sesuatu kepada kalian, maka tinggalkanlah."
[Shahih Muslim, Kitab Al-Hajj, Bab Fardh Al Hajj Marratan fi Al-Umr (1377); Musnad Ahmad (10615); Sunan Al-Baihaqi Al-Kubra (8398)]
Dalam hal ini, Rasulullah SAW sebenarnya sanggup menjalani haji setiap tahun bahkan di dalam lubuh hatinya beliau begitu merindukan ibadah mulia ini. Namun Rasulullah menginginkan permasalahan tersebut diukur sesuai kemampuan umat muslim secara umum. Pertimbangannya bisa dalam banyak hal, mulai dari kondisi fisik yang sudah melemah, berusia tua renta, dan lainnya.
Baca juga:
Mengapa Tidak Perlu Haji Berkali-kali?
Larangan ibadah haji lebih dari satu kali pernah menjadi wacana yang disampaikan oleh Menteri Koordinato Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Wacana ini bertujuan untuk mengurangi antrean keberangkatan haji, terutama untuk kalangan lansia dan wanita.
Selain itu, ibadah haji berkali-kali juga berpotensi makruh hingga haramn. Hal ini terjadi jika niat atau motif berhaji berseger menjadi ingin memperoleh pujian dan mengejar status sosial. Umat muslim yang sudah menjalani rukum Islam ke lima ini lebih disarankan menggunkan dananya untuk ibadah sosial. Misalnya memberikan bantuan makanan, membantu biaya pendidikan, dan lainnya.
Bagi umat Islam yang sudah pernah berangkat haji, akan lebik jika dana berlimpahnya disalurkan untuk kegiatan sosial. Dengan melakukan ibadah sosial maka dana yang dikeluarkan tidak hanya bermanfaat secara individual, namun juga memberikan dampak lebih luas.
Demikianlah ulasan mengenai bolehkah haji lebih dari satu kali bagi setiap umat muslim yang mampu melaksanakannya. Berdasarkan riwayat di atas, jika sudah pernah berhaji dan punya materi berlimpah maka sebaiknya memprioritaskan untuk ibadah sosial kepada orang-orang di sekitarnya. Ibadah ini memberikan manfaat yang lebih banyak baik bagi disi sendiri maupun orang lain. Baca juga cara masuk ke Raudhah melalui aplikasi Nusuk.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.