Satelit Starlink Milik SpaceX Terganggu Badai Matahari

JAKARTA – Suar matahari mendapatkan perhatian dari publik selama beberapa minggu terakhir ini. Banyak yang khawatir dengan dampaknya, terlebih lagi jilatan api dari bintang ini berhasil mengganggu jaringan satelit.

Dari banyaknya satelit yang ada di orbit Bumi, Starlink mendominasi dengan jumlah 7.500 satelit atau sekitar 60 persen dari keseluruhan satelit. Oleh karena itu, jika Matahari berulah, Starlink akan merasakan dampaknya secara langsung.

Elon Musk, pemilik SpaceX yang mengelola Starlink, mengatakan bahwa satelit tersebut ikut merasakan dampak dari tingginya aktivitas matahari. Musk mengatakan hal tersebut saat menganggapi postingan pengguna X yang membahas dampak dari jilatan api Matahari.

"Satelit SpaceX merasakan badai matahari ini. Itu besar (dampaknya)," kata Musk melalui akun media sosialnya. Meski Starlink merasakan dampaknya secara langsung, satelit ini masih bertahan dan bisa menghadirkan sinyal tanpa gangguan.

Sementara itu, terganggunya satelit karena suar matahari bukan kabar yang baru. Dikutip dari Reuters, Badan Kelautan dan Atmosfer (NOAA) AS mengatakan bahwa badai matahari yang terjadi akhir-akhir ini merupakan yang terbesar sejak Oktober 2003.

Badai ini akan terus berlanjut dan menimbulkan risiko terhadap sistem navigasi, jaringan listrik, navigasi satelit, dan teknologi lainnya. Sayangnya, Musk tidak menjelaskan langkah yang mereka terapkan untuk menghadapi tantangan tersebut.

Terlepas dari gangguan yang disebabkan oleh suar matahari, Starlink masih beroperasi menggunakan tautan laser antarsatelit untuk meneruskan data satu sama lain di luar angkasa. Tautan ini membantu Starlink dalam menyebarkan jaringan ke seluruh dunia.