Bayern Munchen Tersingkir di Liga Champions, Matthijs de Ligt: Sepak Bola Memang Kejam
JAKARTA - Bek Bayern Munchen Matthijs de Ligt menyebut sepak bola memang kejam dan menyakitkan setelah gagal lolos ke final Liga Champions.
Bayern bermain lebih baik dan kiper Manuel Neuer melakukan sejumlah penyelamatan gemilang di laga kedua semifinal melawan Real Madrid. Namun Bayern tetap kalah 2-1.
Bayern kalah menyakitkan pada laga di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis, 9 Mei 2024 dini hari WIB. Unggul lebih dulu lewat serangan balik yang berujung gol oleh Alphonso Davies di menit 68.
Namun klub Bundesliga Jerman ini gagal mempertahankan keunggulan. Pemain pengganti Mato Joselu mencetak brace bagi Madrid. Bahkan gol kedua yang menentukan kemenangan Los Blancos tercipta di injury time.
Ini untuk kali kedua, Bayern selalu lebih dulu unggul tetapi kemudian gagal memenangkan pertandingan. Dalam duel pertama di Allianz Arena, Bayern sudah unggul 2-1. Namun striker Vinicius Junior sukses mencetak gol keduanya yang mengubah skor menjadi 2-2.
Kegagalan Bayern memang cukup unik. Madrid hanya butuh satu pemain yang kemudian mencetak dua gol yang menentukan langkah mereka ke final. Madrid pun unggul agregat 4-3.
"Saya menyaksikan bagaimana kejamnya sepak bola. Kami bermain bagus dan sangat solid selama 90 menit pertandingan. Kami menunjukkan penampilan yang bagus, kompak dan bertahan dengan sangat baik. Kami juga menciptakan peluang bagus tetapi gagal memanfaatkannya," kata De Ligt seperti dikutip laman UEFA.
"Ini tentu hal yang bagus karena kami menghadapi tim seperti Real Madrid di Santiago Bernabeu. Tetapi ini sungguh memalukan karena Anda seolah memberikan kemenangan [kepada Madrid]," ucap bek tim nasional Belanda ini.
De Ligt, lebih lanjut, mengatakan bisa saja kiper Manuel Neuer yang menjadi biang kegagalan Die Bayern. Gol pertama Joselu tercipta setelah Neuer gagal mengamankan bola yang sudah bisa ditangkapnya.
Hanya bola lepas dan menjadi liar yang langsung disambar Joselu. Menurut mantan bek Juventus ini Neuer justru melakukan banyak penyelamatan gemilang.
"Mudah saja menunjuk bahwa itu semua salahnya Neuer. Tetapi saya menyaksikan sendiri penyelamatan yang dia lakukan saat mengantisipasi bola silang Vinicius Junior. Itu penyelamatan kelas dunia. Begitu pula dengan penyelamatan di babak kedua. Itulah sepak bola. Kami hanya kurang beruntung saja," ujar dia lagi.
Hal senada dikatakan pelatih Thomas Tuchel yang mengaku sangat kecewa dengan kekalahan itu.
"Ini kekalahan yang menyakitkan dan butuh waktu untuk memulihkannya. Tentu ini sulit diterima. Tetapi itulah kenyataannya," ujar Tuchel yang akan meletakkan jabatan sebaga pelatih kepala Bayern usai kompetisi.
Tersingkirnya Bayern menjadikan mereka gagal mengikuti jejak Borussia Dortmund yang mengalahkan Paris Saint Germain dua kali dengan skor sama 1-0.
Ini juga menggagalkan skenario ulangan final Liga Champions 2013 yang mempertemukan dua tim Bundesliga Jerman. Saat itu, Bayern menang 2-1 atas Dortmund yang ditangani Jurgen Klopp.
Baca juga:
Di final itu, Bayern sudah diperkuat Neuer dan gelandang Thomas Muller. Sedangkan Dortmund memiliki Marco Reus dan Mats Hummels.
Di laga kedua melawan PSG, Hummels yang mencetak satu-satunya gol dan membawa Dortmund ke final.
Mereka memburu trofi kuping lebar untuk kali kedua saat menghadapi Madrid di Stadion Wembley, London, 2 Juni 2024 dini hari WIB. Dortmund baru sekali juara Champions pada 1997 dengan mengalahkan Juventus 3-1.