Pasien Rumah Sakit Lapangan di Rafah mulai Dipulangkan Sebelum Kemungkinan Evakuasi
JAKARTA - Organisasi kemanusiaan Doctor Without Borders (MSF) mengatakan, mereka telah mulai memulangkan pasien dari rumah sakit lapangan di Rafah menjelang kemungkinan evakuasi, menurut sebuah pernyataan pada Hari Rabu, mengutip pimpinan tim medisnya di Gaza Aurélie Godard.
"Kami sudah mulai memulangkan pasien di RS Lapangan Rafah Indonesia, yang bisa berjalan, dan kami juga mempersiapkan kemungkinan evakuasi," kata Godard, melansir CNN 8 Mei.
Lebih jauh diterangkan olehnya, fasilitas kesehatan alternatif di daerah di luar zona evakuasi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan pasien.
"Beberapa rumah sakit lapangan atau bangunan alternatif yang dibangun tidak akan mampu menampung masuknya pasien yang terluka, selain kebutuhan medis rutin seperti persalinan dan penyakit kronis. Kebutuhan kesehatan akan meningkat secara besar-besaran sementara akses terhadap layanan kesehatan akan semakin menurun," jelasnya.
Pernyataan tersebut juga memperingatkan, serangan terhadap Rafah akan menjadi "bencana" bagi lebih dari satu juta orang yang tinggal di wilayah tersebut.
"Kondisi kehidupan di seluruh Gaza sudah sangat berbahaya. Hal ini akan menjadi lebih buruk bagi orang-orang yang kembali mengungsi dan harus tinggal di tenda darurat dengan akses yang sangat terbatas terhadap kebutuhan dasar seperti air," urainya.
MSF memperingatkan, serangan baru Israel di Jalur Gaza akan semakin memperburuk infrastruktur kesehatan di wilayah tersebut, menambahkan memberikan bantuan medis dan kemanusiaan saat ini "sangat menantang."
Baca juga:
- Kim Jong-un Berduka, Kepala Propaganda Korea Utara yang Melayani Tiga Generasi Pemimpin Wafat di Usia 94 Tahun
- Hamas Peringatkan Tidak akan Ada Kesepakatan Gencatan Senjata Jika Israel Lanjutkan Agresi di Rafah
- Serangan ke Rafah Puncak Kejahatan Kemanusiaan, Indonesia Desak DK PBB Hentikan Kejahatan Brutal Israel
- Janji Terus Berjuang di Hari Pelantikan Putin, Janda Pemimpin Oposisi Rusia: Negara Tidak Memiliki Perdamaian atau Kebebasan
Diketahui, Israel pada Hari Senin menyerukan warga sipil di wilayah timur kota itu untuk mengungsi ke wilayah utara yang diklaim Israel telah dipersiapkan, namun badan kemanusiaan internasional menyebut lokasi tersebut tidak layak huni, seiring dengan rencana operasi mereka di kota tersebut.
Malamnya, Israel mengumumkan telah meluncurkan operasi kontrateroisme di Rafah. Israel diketahui sejak lama ingin menyerang Rafah untuk memburu sisa-sisa batalyon Hamas yang merka katakan ada di sana.