Ingin OKI Dorong Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Retno: Game Changer untuk Hentikan Meningkatnya Korban
JAKARTA - Menteri Luar Negeri mengatakan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) harus terus bersatu untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina, saat menghadiri 15th Session Of The Islamic Summit Conference'di Banjul, Gambia akhir pekan kemarin.
Menlu Retno mengatakan, dalam Arab Peace Initiative dan berbagai keputusan OKI disebutkan, perdamaian dengan Israel hanya akan dilakukan jika Israel menghentikan pendudukannya terhadap Palestina.
Menurutnya, sikap ini telah mengirim pesan yang sangat kuat bahwa tanpa kemerdekaan Palestina, maka tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel.
"Saya ingatkan bahwa keputusan dan pesan tersebut sudah seharusnya dipertahankan secara konsisten," tegas Menlu Retno, mengutip situs Kementerian Luar Negeri RI, Senin 6 Mei.
Lebih jauh dalam KTT kali ini Menlu Retno menyoroti selama 7 bulan terakhir, lebih dari 34 ribu warga Palestina dibunuh oleh Israel yang merupakan genosida.
Selain itu, Ia juga menyoroti hambatan bantuan kemanusiaan, ancaman Israel menyerang Rafah yang terus berlanjut, hingga keanggotaan Palestina di PBB yang terus diblokir.
"Dalam situasi sulit ini, OKI harus bersatu untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," seru Menlu Retno.
Terkait dengan situasi di Palestina, Menlu Retno menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan oleh OKI. Petama, organisasi ini menurutnya harus bersatu, fokus dan perhatiannya tidak terbelah untuk membantu Palestina. OKI harus terus memberikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan terus mendukung kerja UNRWA.
Menlu pun mengingatkan kembali agar Islamic Financial Safety Net (Jaring Pengaman Keuangan Syariah) yang telah disepakati sebelumnya dapat segera diaktifkan agar dapat membantu rakyat Palestina.
Kedua, Menlu Retno mengatakan OKI harus terus mendorong segera dicapainya gencatan senjata permanen.
"Gencatan senjata akan menjadi game changer untuk menghentikan meningkatnya korban dan meringankan penderitaan. Gencatan senjata juga penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk negosiasi yang adil menuju two-state solution," kata Menlu Retno.
Baca juga:
- Rusia Umumkan Latihan Penggunaan Senjata Nuklir Taktis untuk Tanggapi Pernyataan Provokatif Pejabat Barat
- Militer Israel Sebut Operasi di Rafah Skala Terbatas, Badan Kemanusiaan Soroti Penderitaan Pengungsi
- Presiden Marcos Jr. Pastikan Filipina Tidak akan Meningkatkan Ketegangan di Laut China Selatan
- PM Netanyahu: Israel akan Terus Berdiri Melawan Musuh Bahkan Jika Harus Sendiri
Ketiga, Menlu Retno mengingatkan agar OKI mencegah eskalasi lebih lanjut. Negara-negara OKI menurutnya harus fokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan menahan diri dari konflik terbuka.
"OKI memiliki tanggung jawab untuk menjamin stabilitas kawasan dan dunia. Kesatuan OKI harus dapat berkontribusi bagi perdamaian, bukan justru mendorong krisis," kata Menlu Retno.
Diketahui, KTT OKI kali ini mengusung tema "Enhancing Unity And Solidarity Through Dialogue For Sustainable Development". Selain masalah Palestina, Menlu Retno juga menyampaikan isu mengenai agenda OKI.