Militer Israel Sebut Operasi di Rafah Skala Terbatas, Badan Kemanusiaan Soroti Penderitaan Pengungsi

JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) mengatakan, pihaknya hanya melakukan operasi skala terbatas di Rafah, meski mengeluarkan seruan agar warga sipil mengungsi, sementara badan kemanusiaan menyoroti kondisi pengungsi yang akan semakin menderita.

Militer Israel mengatakan, evakuasi warga dan pengungsi di Rafah timur bukan langkah besar-besaran di wilayah selatan Gaza tersebut.

Juru bicara internasional IDF Kolonel Nadav Shoshani mengatakan dalam konferensi pers Hari Senin, mereka "menyerukan masyarakat Rafah Timur untuk pindah ke utara."

Saat ditanya berapa lama warga harus pergi, Shoshani mengatakan,

"Masyarakat setidaknya punya waktu berhari-hari untuk pindah," ujarnya saat ditanya berapa lama warga harus mengungsi, melansir CNN 6 Mei.

"Seperti yang saya katakan, kami sudah melakukannya. Kami melakukan penilaian situasi secara real-time dan menilai situasinya," kata Kolonel Shoshani.

Sementara itu, badan-badan bantuan kemanusiaan telah memperingatkan Israel akan dampak invasi darat besar-besaran ke Rafah

"Setiap operasi darat akan berarti lebih banyak penderitaan dan kematian" bagi 1,2 juta pengungsi Palestina yang berlindung di dan sekitar kota paling selatan di Jalur Gaza, kata juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB Jens Laerke di Jenewa.

Sebelumnya, militer Israel mengeluarkan seruan bagi penduduk Rafah timur untuk "segera mengungsi," sehari setelah menteri pertahanan Israel mengatakan kepada pasukannya di Gaza akan ada "aksi intens di Rafah dalam waktu dekat."

Avichay Adraee, kepala divisi media Arab di Unit Juru Bicara IDF, menulis, “Demi keselamatan Anda, Tentara Pertahanan mendesak Anda untuk segera mengungsi ke wilayah kemanusiaan yang diperluas di pos-pos pemeriksaan.”

Adraee mengeluarkan "seruan darurat" kepada orang-orang yang tinggal di Al-Shawka dan di lingkungan sekitar – Al-Salam, Al-Jneina, Tiba Zaraa, dan Al-Bayouk di wilayah Rafah.

"Ini adalah bagian dari rencana kami untuk membubarkan Hamas, dan seperti yang saya katakan, kami mendapat pengingat keras akan kehadiran mereka dan kemampuan operasional serta kesejahteraan mereka kemarin dan sebagai bagian dari rencana kami untuk memisahkan diri dari kami dan membawa kembali sandera kami," terang Kolonel Shoshani

Pun demikian, Kolonel Shoshani tidak mau mengomentari apakah evakuasi ini ada hubungannya dengan serangan terhadap tentara IDF kemarin.

"Saya tidak ingin menjelaskan secara spesifik ide, rencana, dan waktu operasional kami," katanya.