Tesla Kurangi Ekspansi Supercharger, Ada Apa dengan Elon Musk?

JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Tesla menjelang akhir minggu lalu, Elon Musk memutuskan untuk membubarkan sebagian besar tim Supercharger perusahaan. 

Keputusan ini dilaporkan Bloomberg, dikutip 6 Mei, dapat menimbulkan ancaman khusus bagi infrastruktur pengisian daya mobil listrik di Amerika Serikat dan berpotensi mengganggu transisi menuju kendaraan listrik di wilayah tersebut.

Disebutkan juga, ada beberapa kemungkinan yang melatarbelakangi keputusan membingungkan ini. Kemungkinan tersebut antara lain persaingan yang semakin ketat, margin keuntungan yang kurang menarik belakangan ini khususnya dari produsen kendaraan listrik, serta fokus Musk yang beralih ke pengembangan robotaxi.

Diketahui, jaringan Supercharger Tesla telah berjumlah sekitar 58.000 unit telah menjadi standar bagi pengemudi mobil listrik di seluruh dunia. 

Sementara, dampak dari perlambatan ekspansi ini akan terasa paling akut di Amerika Utara. Di sana, jaringan Supercharger mencakup 74 persen dari semua pengisi daya ultra-cepat. Dan Tesla telah lama secara konsisten memasang lebih banyak pengisi daya ultra-cepat di Amerika Utara dibandingkan dengan semua jaringan lain di dunia jika digabungkan.