374 Nakes di Mukomuko Batal Divaksin COVID-19
JAKARTA - Sebanyak 374 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu batal mengikuti vaksinasi COVID-19 karena alasan kesehatan. Demikian disampaikan Dinas Kesehatan setempat
“Sebanyak 374 orang tenaga kesehatan di daerah ini batal mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis pertama atau bertambah tiga orang dibandingkan beberapa hari lalu sebanyak 371 orang,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, dilansir Antara, Senin, 8 Maret.
Bustam Bustomo yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko mengatakan data itu berdasarkan laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di 20 pos pelayanan vaksinasi COVID-19, yaitu 17 Puskesmas, RSUD dan Dinkes.
Ia menjelaskan penyebab 374 tenaga kesehatan yang batal mengikuti vaksinasi COVID-19 karena mereka mengalami berbagai penyakit dan kondisi tubuh sejumlah nakes belum bisa menerima vaksin COVID-19 karena penyakit yang diderita.
“Berdasarkan hasil skrining puluhan tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah daerah ini memiliki riwayat berbagai penyakit, sehingga mereka tidak direkomendasikan mengikuti vaksinasi COVID-19,” ujarnya.
Baca juga:
- DPRD Benarkan Dirut BUMD DKI Jadi Tersangka Korupsi Terkait Pembelian Tanah Rumah DP Rp0
- Ketua KPK Firli Bahuri: Perempuan Berperan Besar Berantas Korupsi di Indonesia
- Akhirnya KPK Akui Bos BUMD Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pembelian Tanah Program DP 0 Rupiah
- Diam-diam KPK Jadikan Bos BUMD Tersangka Dugaan Korupsi Pembelian Tanah Program DP 0 Rupiah
Ia menyebutkan sampai sekarang 1.381 tenaga kesehatan di daerah ini yang telah registrasi 99,42 persen dari sasaran sebanyak 1.389 orang.
Dari sasaran sebanyak itu, 104 orang nakes diantaranya ditunda menerima vaksin COVID-19 dosis pertama, karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan menerima vaksin.
Ia menyebutkan 1.389 tenaga kesehatan di daerah ini yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, bertambah dua orang dibandingkan sebelumnya sebanyak 1.387 orang.
"Vaksinator yang tersebar di 19 pos pelayanan vaksinasi COVID-19 akan terus memberikan pelayanan vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang menjadi sasaran," ucapnya.