Serangan Israel Terhadap Rafah Tewaskan Warga Sipil, Jumlah Korban Jiwa di Gaza Bertambah Jadi 34.488 Orang
JAKARTA - Serangan Israel di wilayah Jalur Gaza kembali menyebabkan korban jiwa dan luka-luka warga sipil bertambah saat upaya perundingan antara Hamas dan Israel terus dilakukan dengan mediator di Mesir dan Qatar.
Serangan Israel terhadap Kota Rafah di selatan Gaza menewaskan sekitar 25 warga Palestina dan melukai banyak lainnya, kata petugas medis pada Hari Senin.
Di Kota Gaza, di utara Jalur Gaza, pesawat tempur Israel menyerang dua rumah, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai beberapa orang, kata pejabat kesehatan. Serangan terhadap rumah lainnya menewaskan dua bersaudara, tambah mereka.
Di sebuah rumah sakit di Rafah, kerabat korban tewas akibat serangan Israel datang membawa jenazah untuk dimakamkan. Perempuan dan laki-laki menangis saat mereka mengucapkan selamat tinggal kepada kerabat mereka yang terbunuh dalam balutan kain kafan putih dan hitam.
Namanya Deif-Allah (artinya tamu dalam bahasa Arab) dan dia memang seorang tamu. Dia datang sebagai tamu setelah (orangtuanya) lama merindukannya, setelah 10 tahun, kata Abu Taha sambil memegang jenazah. bayi laki-lakinya, terbungkus kain kafan putih, dalam pelukannya.
"Sepuluh orang (terbunuh), ibu, anak perempuannya, cucu perempuannya, cucu laki-lakinya, menantu laki-lakinya, anak perempuan dan kerabatnya, semuanya. Semuanya hilang, kesepuluhnya," lirih Abu Taha, melansir Reuters 29 April.
Serangan di Rafah, tempat lebih dari satu juta orang mencari perlindungan dari pemboman Israel selama berbulan-bulan, terjadi beberapa jam sebelum Mesir dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kelompok Islam Hamas untuk membahas prospek perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang memeriksa laporan tersebut.
Sementara itu, Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan, sumber medis mengonfirmasi pada Hari Senin, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan mematikan Israel melonjak jadi 34.488 jiwa, sedangkan korban luka-luka bertambah jadi 77.643 orang.
Baca juga:
- Pejabat Senior PBB: Kita Sudah Berkali-kali Mengecewakan Warga Palestina
- Pasukannya Mundur dari Tiga Desa di Wilayah Timur, Panglima Militer Ukraina: Situasi di Garis Depan Semakin Memburuk
- Presiden Biden Tekankan Kembali Posisi AS Mengenai Serangan ke Rafah kepada PM Netanyahu
- Kritik Rudal Jarak Jauh Washington untuk Ukraina, Korut: AS Tidak Pernah Bisa Kalahkan Tentara dan Rakyat Rusia
Diketahui, serangan terhadap Rafah, yang menurut Israel merupakan benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza, telah diantisipasi selama berminggu-minggu, dengan benyak negara, termasuk Amerika Serikat, serta PBB telah menyatakan kekhawatiran tindakan tersebut dapat mengakibatkan bencana kemanusiaan, mengingat jumlah pengungsi yang berdesakan di sana. daerah.
Israel sendiri berjanji untuk memberantas Hamas, yang menguasai Gaza, mengatakan masih ada batalyon Hamas di Kota Rafah.
Perang telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk mengungsi dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong Palestina tersebut.