Hewan Apa Saja yang Bisa Terkena Rabies? Cek Daftarnya di Sini
YOGYAKARTA – Rabies adalah infeksi virus yang menyerang susunan saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas. Rabies termasuk penyakit zoonosis, artinya penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Lantas, hewan apa saja yang bisa terkena rabies?
Hewan Apa Saja yang Bisa Terkena Rabies?
Dikutip dari Ai-Care, Sabtu, 28 April 2024, hewan-hewan yang paling mungkin menularkan rabies kepada manusia, antara lain:
- Hewan peliharaan dan hewan ternak, seperti kucing, sapi, anjing, kambing, dan kuda.
- Hewan Liar, seperti kelelawar, berang-berang, anjing hutan, rubah, monyet, dan rakun.
Bagaimana Proses Penularan Rabies dari Hewan ke Manusia?
Disadur dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus rabies ditularkan melalui kontak langsung (misalnya melalui luka pada kulit atau selaput lender pada mata, hidung, atau mulut) dengan air liur hewan yang terinfeksi virus rabies.
Selain itu, seseorang dapat terkena rabies setelah digigit ‘hewan gila’. Dalam kasus yang jarang terjadi, penularan rabies juga dapat terjadi lewat jalur non gigitan (goresan cakaran atau jilatan pada kulit terbuka/mukosa) oleh hewan yang terinfeksi virus rabies.
Agen penyebab rabies adalah virus dari genus lyssa virus dan termasuk ke dalam family rhabdoviridae. Varian virus ini sangat umum dijumpai pada berbagai spesies hewan.
Setelah menjalin kontak langsung dengan hewan yang terkena rabies, virus ini akan memasuki fase inkubasi selama 3 hingga 8 minggu, dimana virus akan memperbanyak diri pada saraf.
Virus kemudian akan berjalan melalui saraf ke sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Pada tahap ini, umumnya luka bekas gigitan sudah sembuh. Setelah sampai di otak, virus akan menyebar secara cepat ke batang otak, saraf, dan air liur untuk penularan selanjutnya.
Baca juga:
Apa Ciri-Ciri Penyakit Rabies pada Manusia?
Pada tahap awal, ciri atau gejala penyakit rabies pada manusia dapat mirip dengan flu dan bertahan untuk beberapa hari. Setelah itu, akan muncul gejala lanjutan, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Tidak dapat tenang atau gelisah
- Kebingungan dan kecemasan
- Hiperaktif
- Sulit menelan
- Mengeluarkan banyak liur
- Ketakutan untuk minum air karena tidak dapat menelan air
- Ketakutan akan udara yang berhembus di wajah
- Halusinasi
- Tidak dapat tidur
- Pada sebagian kecil pasien mengalami kelemahan pada sebagian tubuh
Bagaimana Cara Mengobati Rabies?
Dinukil dari Ai-Care, sampai saat ini belum ada terapi yang efektif mengobati rabies. Meski terdapat sebagian kecil yang dapat bertahan hidup setelah terinfeksi rabies, namun sebagian besar lainnya mengalami kematian.
Tata laksana dini dan pemberian vaksinasi atau serum antirabies secara cepat dapat membantu mencegah rabies.
Bila Anda terkena gigitan hewan yang terkena rabies, Anda akan menerima beberapa obat suntik untuk mencegah rabies menginfeksi Anda lebih lanjut.
Jika hewan yang menggigit tersebut tidak dapat ditemukan dan tidak dapat diperiksa, lebih baik berasumsi hewan tersebut memiliki rabies.
Adapun jenis obat yang diberikan untuk mengatasi rabies, yakni:
- Vaksin antirabies (VAR) ditujukan untuk kategori II dan III. Vaksin antirabies diberikan secara suntik pada lengan. Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin rabies sebelumnya, Anda akan mendapatkan empat dosis selama 14 hari ke depan. Jika Anda telah divaksin sebelumnya, Anda akan mendapatkan dua suntikan dalam tiga hari
- Serum antirabies (SAR) ditunjukan untuk mencegah rabies menginfeksi Anda. Serum ini terdiri dari imunoglobulin (antibodi). Serum ini tidak akan diberikan jika Anda telah memiliki vaksinasi rabies. Obat ini akan disuntikan pada daerah yang diduga terpapar rabies atau terdapat gigitan tidak berdarah
VAR dan SAR adalah vaksin yang aman untuk ibu hamil dan anak. Pada kasus yang sudah terjadi infeksi rabies aktif, dengan gejala-gejala di atas, VAR dan SAR tidak memiliki manfaat.
Demikian informasi tentang hewan apa saja yang bisa terkena rabies. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.