PBB Serukan Penyelidikan Internasional Penemuan Kuburan Massal di RS Gaza yang Digerebek Israel
JAKARTA - Perserikatan Bangsa Bangsa menyerukan "penyelidikan yang independen, efektif dan transparan" terkait penemuan kuburan massal dua kompleks rumah sakit di Gaza, Palestina yang dikepung dan digerebek oleh pasukan Israel.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan, dia "ngeri" dengan pemandangan yang dilaporkan di kompleks RS Nasser dan RS Al-Shifa.
"Mengingat iklim impunitas yang ada, hal ini harus melibatkan penyelidik internasional," kata Turk pada Hari Selasa, melansir CNN 24 April.
"Rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan yang sangat khusus berdasarkan hukum humaniter internasional. Dan, pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil, tahanan dan orang lain yang berada dalam kondisi hors de Combat adalah kejahatan perang," urai Turk.
Sebuah kuburan massal dengan sejauh ini 324 jenazah berhasil ditemukan minggu ini di Kompleks RS Nasser, Kota Khan Younis di Gaza selatan oleh pekerja Pertahanan Sipil Gaza, setelah penarikan pasukan Israel dari daerah tersebut.
Sebelumnya, petugas kesehatan menggali mayat dari kuburan massal di Al-Shifa, setelah mereka mengatakan pasukan Israel membunuh ratusan warga Palestina dan membiarkan tubuh mereka membusuk selama dua minggu pengepungan kompleks di Gaza utara.
Baca juga:
- Puji Pengesahan Paket Bantuan AS, Presiden Ukraina Zelensky: Kemampuan Jarak Jauh hingga Pertahanan Udara Penting
- Bantuan Rp986T untuk Ukraina Disepakati, Pemimpin Senat AS: Semoga Vladimir Putin Menyesal Pertanyakan Tekad Amerika
- Senat Amerika Serikat Setujui Paket Bantuan Rp1,5 Kuadriliun untuk Israel, Ukraina dan Taiwan
- Juru Bicara Brigade Al Qassam Bersumpah Hamas akan Lanjutkan Serangan Terhadap Israel
Setidaknya 381 mayat ditemukan di Al-Shifa setelah pasukan Israel menarik mundur pasukannya pada 1 April, menurut Pertahanan Sipil Gaza.