Menhan Shoigu Sebut Rusia akan Meningkatkan Serangan Terhadap Senjata Barat di Ukraina
JAKARTA - Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengatakan pada Hari Selasa, Rusia akan meningkatkan serangan terhadap pangkalan penyimpanan senjata yang dipasok oleh Barat di Ukraina, saat Amerika Serikat menyetujui pengiriman bantuan militer baru yang tertunda sebelumnya.
Bicara di hadapan pejabat pertahanan Rusia, Menhan Shoigu mengatakan Rusia telah "menghilangkan mitos keunggulan senjata Barat" dan pasukannya telah memperoleh inisiatif di garis depan pertempuran sepanjang 1.000 km (600 mil).
"Sehubungan dengan ancaman yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, kami akan terus memperbaiki komposisi dan struktur Angkatan Bersenjata serta meningkatkan produksi senjata dan peralatan militer paling populer," kata Menhan Shoigu, dilansir dari Reuters 24 April..
"Kami akan meningkatkan intensitas serangan terhadap pusat logistik dan basis penyimpanan senjata Barat," tandasnya.
Dia merujuk pada fakta bahwa Washington siap untuk memasok Ukraina dengan paket bantuan militer baru senilai hampir 61 miliar dolar AS, setelah pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada Hari Sabtu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Kyiv akan segera menerima lebih banyak sistem rudal ATACMS jarak jauh sebagai bagian dari paket tersebut. Para pejabat Amerika mengatakan, bantuan itu akan mencakup pasokan amunisi dan pencegat untuk sistem pertahanan udara.
Baca juga:
- Kepala HAM PBB "Ngeri" dengan Laporan Penemuan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza
- Puluhan Jasad Kembali Ditemukan di Kuburan Massal RS Nasser Gaza, Total Kini 310 Mayat
- Ingatkan Pyongyang Jangan Coba Gunakan Senjata Nuklir, Korea Selatan: Rezim Korea Utara akan Berakhir
- Perang di Gaza Memasuki Hari ke-200: Jumlah Korban Tewas Capai 34.183 Orang, 14.778 di Antaranya Anak-anak
Dalam kesempatan itu, Menhan Shoigu kembali mengulangi pernyataan Rusia bahwa mereka telah merebut Desa Pervomaiske, Bohdanivka dan Novomykhailivka bulan ini.
Pada Hari Senin, seorang komandan Ukraina membantah jatuhnya desa tersebut, mengatakan bahwa pasukannya menguasai 15 hingga 20 perse desa-desa itu.