Balap Sepeda Butuh 20 Tahun untuk Kembali Tampil di Olimpiade

JAKARTA – Cabang olahraga balap sepeda disiplin track membutuhkan waktu selama 20 tahun lamanya untuk kembali tampil di Olimpiade.

Bernard Benyamin van Aert memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024, yang akan berlangsung di Paris, Perancis pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024.

Bernard lolos melalui kualifikasi negara untuk disiplin track nomor omnium putra, seperti informasi resmi yang dikeluarkan Union Cycliste Internationale (UCI), Senin, 22 April 2024.

Berdasarkan aturan UCI, ada 22 negara yang bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024 dari tiga nomor perlombaan di disiplin track endurance.

"Setelah 20 tahun penantian panjang akhirnya Indonesia kembali meloloskan atlet balap sepeda dari disiplin track, nomor omnium di Olimpiade," kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari.

Indonesia sebelumnya pernah meloloskan atlet balap sepeda dari disiplin track ke Olimpiade, tepatnya di Athena, Yunani, pada 2004.

Atlet yang lolos pada saat itu ialah Santia Tri Kusuma. Dia turun di nomor point race putri untuk mewakili Indonesia di ajang empat tahunan paling akbar sedunia itu.

Kepala pelatih balap sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, mengatakan bahwa Bernard harus melalui perjalanan panjang sejak 2023 untuk mengejar tiket menuju Paris.

"Timnas balap sepeda Indonesia sudah menargetkan Bernard lolos. Perjuangan yang sangat berat dan panjang melawan gempuran teknologi dari tim negara-negara besar yang setiap tahun berkembang," ujar dia.

Pada 2023, poin kualifikasi diambil dari dua terbaik di tiga series UCI Nations Cup yang digelar di Jakarta, Mesir, dan Kanada. Ketika itu, Bernard terhenti di kualifikasi sehingga tidak mendapatkan poin.

Sementara itu, pada Kejuaraan Asia 2023, pebalap berusia 27 tahun itu menempati peringkat kelima sehingga kembali gagal mendapatkan poin. Kemudian pada World Championship di Glasgow, ia finis di urutan ke-20.

Bernard kemudian mendapat poin yang lumayan besar dalam Road to Paris 2024 setelah ia membawa pulang medali perak dari kejuaraan Asian Track Championship di New Delhi, India.

Perjalanan sang atlet lalu berlanjut ke UCI Track Nations Cup. Dia berhasil masuk final semuanya di ajang ini sehingga perolehan poinnya meningkat drastis.

Dia finis di posisi ke-15 di Adelaide. Lalu, ia berada di tempat ke-17 di Hong Kong. Terakhir, dia menghuni peringkat ke-11 di Kanada.

Pencapaian inilah yang membuatnya bisa lolos kualifikasi ke Olimpiade Paris 2024.

Nanti, cabang balap sepeda disiplin track endurance bakal ada tiga nomor yang diperlombakan di Olimpiade Paris 2024, yakni team pursuit, madison, dan omnium.

Terdapat 10 kuota negara yang lolos di team pursuit, 15 negara di nomor medison, dan 22 negara untuk nomor omnium.

Pola pengambilan kuotanya, yaitu dari 10 negara yang lolos di team pursuit berhak untuk turun di madison dan omnium.

Kemudian, dari 15 kuota nomor madison, 10 diambil dari team pursuit ditambah lima dari kualifikasi khusus di madison.

"Sedangkan untuk omnium, 10 kuota diambil dari 10 team pursuit yang sudah lolos, ditambah lima negara yang lolos kualifikasi khusus dari madison, plus tujuh negara yang lolos melalui kualifikasi khusus di nomor omnium," kata Dadang.

Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia menargetkan bisa meloloskan lebih dari 28 atlet dan membawa pulang lebih dari dua keping medali emas untuk pertama kalinya dalam sejarah.