Emoji dan Stiker di Telegram Bakal Hadir dalam Bentuk NFT

JAKARTA - Telegram, platform pesan instan yang populer, telah mengumumkan langkah pentingnya untuk memasuki era baru komunikasi digital. Pavel Durov, pendiri visioner Telegram, telah mengungkapkan rencana ambisius untuk mengubah stiker dan emoji yang kita gunakan setiap hari menjadi Token Non-Fungible (NFT) di blockchain The Open Network (TON).

Inisiatif ini tidak hanya menandai evolusi dalam cara kita berinteraksi secara online tetapi juga membuka babak baru dalam integrasi teknologi blockchain ke dalam kehidupan sehari-hari. Pengumuman yang disampaikan pada acara bergengsi Token2049 di Dubai, menyoroti bagaimana NFT tidak lagi hanya tentang seni dan koleksi, tetapi tentang menciptakan nilai tambah dalam interaksi sosial kita.

Dengan lebih dari 700 miliar stiker yang dibagikan setiap bulan di Telegram, potensi untuk tokenisasi ini tampaknya tidak terbatas. Durov menekankan bahwa stiker dan emoji yang menjadi NFT akan memiliki kemampuan untuk dilihat puluhan miliar kali dan memiliki potensi besar untuk menyebar secara viral, menjadikannya aset digital yang sangat berharga.

Langkah ini mengikuti kesuksesan tokenisasi username dan nomor anonim di Telegram, di mana pengguna dapat mengklaim hingga 95% dari pendapatan penjualan. Dengan fokus baru pada stiker dan emoji, Telegram berharap untuk lebih memperkuat integrasi blockchain TON ke dalam ekosistem aplikasinya, yang telah menarik perhatian dengan integrasi Tether USDT dan XAUT, yang kini tersedia di TON.

Pengembangan ini membuka peluang baru untuk pembayaran peer-to-peer dan aplikasi terdesentralisasi di blockchain TON, yang berpotensi memberikan manfaat bagi basis pengguna Telegram yang luas, mencapai lebih dari 900 juta orang di seluruh dunia. Durov mengklaim bahwa TON blockchain sangat scalable, mampu menangani jutaan, bahkan ratusan juta, transaksi, membuatnya cocok untuk skala target Telegram.

Dengan tokenisasi stiker dan emoji, Telegram tidak hanya memperluas kemampuan blockchain-nya tetapi juga menjadi pelopor dalam bentuk baru NFT yang dapat menjadi bagian penting dari komunikasi online. Ini menandai langkah signifikan bagi Telegram dalam memimpin inovasi di ruang kripto, dengan memanfaatkan kekuatan komunitas dan budaya digital yang ada.

Untuk memberikan konteks yang lebih mendalam, berdasarkan sumber dari media kripto luar negeri, nilai TON telah mengalami kenaikan tajam menjadi 7.20 dolar AS (sekitar Rp116.784) setelah pengumuman ini. Ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap visi Telegram dan potensi blockchain TON.