Jelang Ramadhan, DPD Minta Pemerintah Jaga Stok Bahan Pokok

JAKARTA - Wakil Ketua DPD Nono Sampono meminta pemerintah mengantisipasi kenaikan harga dan kelangkaan stok bahan pokok menjelang Ramadhan. Pasalnya, permintaan terhadap komoditas tersebut akan mengalami peningkatan selama bulan suci bahkan hingga mendekati lebaran.

“Situasi seperti jelang Ramadhan ini kan sudah bisa diprediksi, sudah bisa belajar dari pengalaman-pengalaman yang terjadi sebelumnya," ujar Nono kepada wartawan, Jumat, 5 Maret.

Menurutnya, ketersediaan stok yang cukup dan kestabilan harga di pasar merupakan hal vital bagi masyarakat. 

"Jadi saya kira kondisi kelangkaan stok dan harga naik itu sebenarnya sudah bisa diantisipasi sehingga masyarakat tidak terbebani,” katanya.

Senator asal  Maluku itu juga meminta pemerintah mengidentifikasi kesiapan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam memenuhi permintaan dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Dia menilai, pemerintah perlu terjun langsung ke lapangan, seperti ke pasar rakyat, ritel, gudang Bulog dan distributor di semua provinsi. Mengingat kondisi pandemi dan peristiwa bencana yang belakangan terjadi juga berpengaruh pada kelancaran distribusi.

“Kementerian Perdagangan atau lembaga terkait perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha pangan untuk memastikan kecukupan stok bahan pokok di seluruh wilayah. Karena pastinya pandemi dan bencana-bencana mempengaruhi kelancaran pasokan,” kata Nono.

Nono berharap kecukupan bahan pokok dan bahan penting lainnya tidak hanya dipenuhi dari impor. Pemerintah juga harus mengoptimalkan bahan-bahan pokok dari negeri sendiri.

“Saya kira pemenuhan stok pangan untuk antisipasi permintaan tinggi jelang Ramadhan ini tidak hanya dilakukan dengan impor. Tetapi sebaiknya juga mengoptimalkan bahan-bahan pokok di negara ini sendiri,” katanya.

Demi menjaga stabilitas harga, Nono pun mendorong aparat kepolisian juga ikut serta mencegah penimbunan bahan pokok agar harga tetap normal.

“Satgas Pangan Polri sebaiknya juga bergerak, tetap berkoordinasi dengan lintas sektoral lainnya di bidang perdagangan maupun perindustrian untuk meminimalkan terjadinya penimbunan bahan pokok,” ujar Nono.