Ibu Korban Kebakaran di Toko Saudara Frame Cerita Sambil Sesegukan: “Janji Mau Pulang ke Rumah, Eh Pulang Selamanya”
JAKARTA - Sri Danuningsih (46), perempuan asal Wonogiri, Jawa Tengah datang ke toko bingkai Saudara Frame di Mampang, Jakarta Selatan, Jumat siang, 19 April. Raut wajahnya yang sedih mengiringi langkahnya yang tertatih. Dia ingin melihat tempat anaknya bekerja, yang hangus dilahap api sejak Kamis malam, 18 April, sekitar pukul 19.30 WIB.
Sampai akhirnya Sri duduk di sebuah lantai, dia menangis histeris, sesekali sesegukan. Sri merupakan ibu kandung Tia (25), salah satu asisten rumah tangga (ART) yang tewas dalam toko Saudara Frame, semalam.
Dengan mata yang berkaca, Sri mengatakan bila sang anak, Tia, sebenarnya akan kembali ke rumah pada Sabtu, 20 April.
“Jadi anakku hanya sebagai pengganti, karena ART sebelumnya pulang (kampung). Terus (anak aku) bilang, tanggal 20 (April) mau pulang. Eh, malah pulang selamanya,” ucap Sri sambil mengusap air matanya.
Sri mengaku masih tidak percaya bila anaknya telah menjadi korban kebakaran di toko Saudara Frame. Dia datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan apakah benar bahwa anaknya menjadi korban atau tidak.
“Masih tidak percaya anak saya meninggal dunia,” sahut Sri sesegukan.
Baca juga:
- Ada 1 Balita dan 1 Anak Lainnya yang Tewas Terbakar di Toko Saudara Frame Mampang
- Fitri Meliana Alias Meli Joker Sudah 4 Kali Berusaha Bunuh Diri
- Polisi Amankan Pengemudi Toyota Fortuner Arogan Menggunakan Pelat Dinas TNI di Jalan Tol Cikampek
- Polisi Selidiki Aksi Pencurian TV 32 Inc di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran di Menteng
Sri juga mengungkapkan, anaknya bisa bekerja di Toko Saudara Frame karena mendapat informasi dari temannya, bahwa ada lowongan ART infal (aplusan).
Sri menawarkan pekerjaan tersebut kepada anaknya melalui sambungan telepon, mengingat Tia sedang berada di kampung halaman, yakni Wonogiri, Jawa Tengah.
“Ternyata malah jadi begini,” ucapnya sambil menangis.
Sebanyak 7 orang tewas dalam insiden kebakaran di toko Saudara Frame di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, 19 April, pukul 19.30 WIB.
7 orang tewas yakni:
1. Thang Tjiman laki-laki umur 75 tahun
2. Heni perempuan umur 39 tahun.
3. Riichi umur 2 tahun,
4. Austin umur 8 tahun
5. Tia perempuan sekira umur 25 tahun.
6. Shella sekira umur 20 tahun.
7. Perempuan 18 tahun