Motif Pembunuhan Wanita Berbaju Pink yang Tergeletak di Jalan Pinang Laka Kalbar Ternyata Dipicu Sakit Hati
KAPUAS HULU - Polres Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), telah menetapkan satu orang tersangka berinisial KI yang melakukan penembakan terhadap seorang perempuan hingga tewas di wilayah Kecamatan Pengkadan, Kapuas Hulu.
Korban ditemukan tergeletak di ruas jalan Dusun Nanga Lidau, Desa Pinang Laka Kecamatan Pengkadan, Selasa, 9 April lalu sekitar pukul 07.45 WIB. Ia mengenakan bau berwarna merah muda.
"Kami sudah tetapkan tersangka dan hari ini rencananya kami lakukan autopsi jasad korban di Pengkadan," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP Hendrawan kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis, 18 April.
Hendrawan mengatakan tersangka ditangkap jajaran Satreskrim Polres Kapuas Hulu, Senin sore, 15 April lalu.
Setelah dilakukan pemeriksaan tersangka mengaku membunuh Erni Fatmawati (korban) wanita berusia 42 tahun dengan cara menembak korban menggunakan senjata api rakitan, lantaran dendam atau sakit hati terhadap korban.
Korban ditemukan tewas tergeletak, di ruas jalan Dusun Nanga Lidau, Desa Pinang Laka Kecamatan Pengkadan, sekitar pukul 07.45 WIB, Selasa, 9 April lalu.
Selang beberapa hari penemuan mayat korban, warga setempat bersama aparat kepolisian menemukan sepucuk senjata api rakitan di semak-semak di sekitar lokasi ditemukannya jasad korban.
"Tersangka mengaku membunuh korban karena dendam (sakit hati)," kata Hendrawan.
Dalam kasus tersebut, selain mengamankan satu pucuk senjata api rakitan, aparat kepolisian juga telah memeriksa sedikitnya 11 orang saksi.
Baca juga:
- Pelaku Pembunuhan Wanita Berbaju Pink di Pinang Laka Kalbar Sehari Sebelum Idulfitri Diringkus Polisi
- Mantan Ajudan Beberkan Kepanikan SYL Saat KPK Geledah Rumah Dinasnya
- Tak Hanya di GOR Tangki, Syahrul Yasin Limpo Pernah Bertemu Firli Bahuri di Perumahan Galaxy Bekasi
- KPK Hadirkan Stafsus hingga Sekjen Kementan di Sidang SYL
Peristiwa berdarah sehari sebelum Hari Raya Idulfitri itu pun sempat menggegerkan warga setempat, bahkan viral di media sosial dan menyisakan luka mendalam pada keluarga dan kerabat korban.