Potensi Besar dan Mengandung Minyak Berat, ESDM Minta Pertamina Undang Pakar

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji menyampaikan kabar terbaru terkait perkembangan Lapangan Zulu Offshore North West Java (ONWJ).

Tutuka mengatakan, Lapangan Zulu sejatinya memang memiliki potensi besar namun dihadapkan pada kesulitan berada di tengah laut dan mengandung minyak berat atau heavy oil yang membutuhkan keahlian khusus.

"Lapangan Zulu itu besar sekali potensinya, tapi masalahnya di laut dan itu minyak berat, jadi harus pakai EOR tapi tidak bisa dengan steam," ujar Tutuka yang dikutip Rabu 17 April.

Karena tidak menggunakan teknologi steam, Tutuka menduga pengambil minyak menggunakan teknologi sulfaktan, namun penggunaan sulfaktan masih terbentur pada masalah harga.

"Sulfaktan ini kuncinya di harga, kalau harganya oke, berarti bisa jalan," imbuh Tutuka.

Untuk itu, ia meminta Pertamina agar mengundang pakar internasional agar dapat mengetahui dengan pasti teknologi apa yang bisa digunakan untuk mengembangkan Lapangan Zulu.

"Sekarang ini kita harapkan pertamina mengundangkah pakar-pakar internasional bagaimana menangani ini (Lapangan Zulu),” pungkas Tutuka.

Sebelumnya, Tutuka menyebut lapangan minyak yang terletak di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) sampai ke Cirebon Utara (Jawa Barat) ini memiliki volume sumber daya minyak sebanyak 800 juta hingga 1 miliar barel minyak.

Ia berpendapat, lapangan ini harus segera digarap demi mengejar target lifting minyak sebanyak 1 juta barel per hari (BOPD) pada tahun 2030.