Sumbang 15 Persen PDB Nasional, Legislator Karawang Desak Pemerintah Serius Atasi COVID B117
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mendesak pemerintah untuk segera mengantisipasi penyebaran mutasi virus varian baru corona B117.
Varian baru ini disebut lebih cepat menular, sehingga menurutnya, respons sigap melalui pengetesan dan pelacakan perlu dilakukan secara masif guna mencegah angka penyebaran. Terlebih Kabupaten Karawang sempat menjadi zona merah di awal tahun karena klaster penularan di kawasan industri.
"Ancaman inilah yang harus diwaspadai dan memerlukan sinergi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujar Puteri melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 5 Maret.
Baca juga:
- Jokowi: Bapak-ibu, Tidak Perlu Khawatir dengan Mutasi Virus Corona
- Mutasi COVID-19 B117 Masuk ke Indonesia, Pemerintah Dapat Pelajaran Berharga
- Berantas Penyakit Masyarakat di Solo, Gibran Bersih-bersih PSK dan Judi
- Bukan Hukuman Mati, Ketua KPK Firli Sebut Juliari dan Edhy Prabowo Berpotensi Dihukum Seumur Hidup
Legislator Jawa Barat itu menilai, kecepatan penanganan varian baru virus ini juga dapat berpengaruh terhadap peran strategis dan kontribusi Kabupaten Karawang dalam menopang perekonomian Jawa Barat dan nasional.
Menurutnya, Karawang memiliki keunggulan kompetitif sebagai salah satu pusat aglomerasi industri terbesar di Indonesia yang turut menjadi kontributor utama ekonomi Jawa Barat.
"Di mana, provinsi ini juga menopang hampir 15 persen PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional. Karenanya, keberhasilan penanganan penyebaran mutasi virus di Kabupaten Karawang tentunya akan berdampak pula pada laju perekonomian daerah dan nasional,” tegasnya.
Untuk itu, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini mendesak pemerintah untuk segera mengembangkan penelitian secara mendalam terhadap perkembangan, risiko, dan bahaya dari varian baru virus B117 ini.
Baik dengan belajar dari pengalaman Inggris maupun negara lain yang juga menerima sebaran mutasi virus, serta dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi maupun lembaga penelitian di Indonesia.
“Tujuannya supaya kita bisa mengetahui metode apa yang paling efektif dan dibutuhkan untuk mencegah eskalasi penularan varian baru virus ini. Terutama, sejauh mana efektivitas vaksin saat ini dapat melindungi diri dari mutasi virus tersebut,” ungkap Puteri.
Diketahui, Pemerintah resmi mengonfirmasi dua kasus mutasi virus corona atau COVID-19 dengan kode B117 asal Inggris yang ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kasus ini menjadi yang pertama sejak varian tersebut mewabah di Inggris pada September 2020 lalu.