Hina Petani dan Peternak Sapi Bukan Orang Cerdas, Gubernur di Jepang Mundur
JAKARTA - Gubernur Prefektur Shizuoka Heita Kawakatsu mengajukan pengunduran diri setelah dikritik habis-habisan terkait komentarnya yang meremehkan petani dan penjual sayuran.
Dilansir dari Japan Today, Heita Kawakatsu akan secara otomatis mengosongkan jabatannya 30 hari setelah pengajuan dan pemilihan gubernur akan diadakan. Pemilihan kemungkinan dimulai 9 Mei untuk pemungutan suara pada tanggal 26 Mei.
Pria berusia 75 tahun ini mendapat kecaman usai berbicara kepada pegawai baru pemerintah prefektur 1 April silam kalau mereka adalah orang-orang cerdas.
"Tidak seperti mereka yang menjual sayuran, beternak sapi, dan membuat sesuatu," katanya saat itu.
Menyusul kritik publik, Kawakatsu menyatakan keesokan harinya bahwa dia akan mengundurkan diri ketika majelis prefektur bertemu pada bulan Juni, namun dia kemudian memutuskan untuk mempercepat prosesnya. Dia juga mencabut komentarnya pada hari Jumat dan meminta maaf.
Kawakatsu, mantan profesor di Universitas Waseda yang menjabat sebagai rektor Universitas Seni dan Budaya Shizuoka, pertama kali menjabat pada tahun 2009 dan memasuki masa jabatannya yang keempat.
Dia telah lama menentang proyek kereta maglev berkecepatan tinggi milik Central Japan Railway Co yang menghubungkan Tokyo dan Osaka melalui Prefektur Shizuoka bagian utara, dengan alasan kekhawatiran atas dampak lingkungannya.
Penentangannya membuat JR Central mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan menunda peluncuran kereta tersebut dari tahun 2027 ke tahun 2034 atau lebih, sebuah faktor yang disebutkan Kawakatsu sebagai salah satu alasan pengunduran dirinya, bersama dengan pernyataannya.
Baca juga:
- Selalu Dibayangi Kemacetan Berjam-jam, Mengapa Tradisi Mudik Tak Pernah Luntur?
- Bertanding saat Hari Lebaran, Bagas/Fikri: Itulah 'Harga' yang Harus Atlet Bayar
- Jokowi-Ma’ruf Amin Salat Idulfitri Terakhir di Istiqlal sebagai Presiden dan Wapres
- Warga Bandung, Kalau Ketemu Abang Parkir Bikin Tarif Kelewat Mahal, Segera Lapor!