Ancaman PMK Jelang Iduladha, DPR Minta Pemerintah Salurkan Vaksin Sapi untuk Peternak
Sejumlah ternak sapi di tengah Jalan Medan-Banda Aceh di Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, pada Mei 2019. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Tanah Air semakin meluas. Tercatat, ribuan sapi di 13 provinsi di Indonesia, dinyatakan telah terjangkit penyakit PMK.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Gerindra DPR, Ahmad Muzani menilai penularan PMK hewan ternak harus menjadi perhatian serius pemerintah. Apalagi sebenarnya penyakit ternak ini bukan hal baru.

Muzani menuturkan, PMK pernah menjangkit ribuan hewan ternak yang ada di Indonesia pada era tahun 1960an dan 1980an. Namun herannya penyakit ini muncul kembali.

"Penyakit mulut dan kuku ini sudah pernah terjadi di Indonesia dan kita telah berhasil menangani persoalan wabah PMK ini. Mestinya kita sudah paham bagaimana penanganannya, pemeliharaannya, termasuk soal vaksin," ujar Muzani kepada wartawan, Jumat, 20 Mei.

Menurutnya, wabah PMK semakin meresahkan lantaran sebentar lagi masyarakat akan merayakan Hari Raya Iduladha, dan menjadikan sapi sebagai hewan kurban. Hal ini, kata Muzani, akan berdampak pada harga jual dan kekhawatiran untuk mengkonsumsi daging sapi.

Oleh karena itu, Sekjen Partai Gerindra itu menilai, kemunculan penyakit ini perlu ditelusuri agar bisa diketahui apakah karena keteledoran karena tidak selektif mendatangkan hewan ternak sapi dari luar negeri, ataukah ada kemungkinan faktor-faktor lainnya.

"Saya kira penting untuk kita mengetahui itu, karena masalah ini akan berpengaruh terhadap harga jual sapi menjelang Iduladha. Juga munculnya kekhawatiran mengkonsumsi daging sapi, serta penurunan ekspor daging dan produk-produk turunannya seperti susu, abon, dan frozen food lainnya karena ada kemungkinan produk kita di banned negara lain akibat persoalan wabah PMK ini," jelas Muzani.

Wakil Ketua MPR itu meminta pemerintah segera mencari solusi dari persoalan ini. Jangan sampai, kata Muzani, wabah ini mengakibatkan kerugian bagi peternak sapi.

Pemerintah, kata Muzani, bisa menyalurkan vaksin kepada para petani di berbagai daerah, hingga kemungkinan adanya bantuan kepada para peternak sapi. "Tentu dari wabah PMK ini yang paling dirugikan adalah peternak petani sapi. Banyak dari hewan ternak mereka yang mati akibat wabah PMK ini," tegasnya.

Gerindra, tambahnya, mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pada peternak yang mengalami kerugian supaya tidak terlalu terbebani.

"Kemudian penyaluran vaksin juga harus disegerakan dan masif, agar upaya pemulihan ekonomi nasional pasca COVID-19 ini tidak terganggu," pungkasnya.