Pakai Teknologi AI, Microsoft Peringatkan Ada Upaya China Ganggu Pemilu 2024 di AS, Korsel hingga India
JAKARTA - Microsoft memperingatkan ada upaya dari China mengganggu Pemilu 2024 di Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan India dengan menggunakan konten hasil artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Berdasarkan laporan tim perusahaan teknologi AS itu yang diterbitkan hari ini, bakal ada kelompok siber didukung China menargetkan gangguan Pemilu 2024. Korea Utara (Korut) disebutkan juga terlibat dalam upaya ini.
Mengutip The Guardian, Jumat 5 April, Microsoft mengatakan “minimal” China akan membuat dan mendistribusikan konten buatan AI melalui media sosial yang bertujuan menguntungkan posisi mereka dalam pemilu di sejumlah negara itu.
Microsoft menambahkan, dampak konten buatan AI itu kecil namun tak bisa ditebak perkembangannya.
“Meskipun dampak konten tersebut terhadap pengaruhnya kepada viewers masih rendah, namun peningkatan eksperimen China dalam memperluas meme, video, dan audio akan terus berlanjut -dan mungkin terbukti efektif di kemudian hari,” kata Microsoft.
Baca juga:
- Muhadjir-Airlangga Bela Jokowi soal Sering Kunjungi 'Kandang Banteng'
- Hakim MK Tanya Menko PMK: Jokowi Pernah Kasih Tugas Aneh-aneh?
- Jokowi 24 Kali Bagi Bansos di Masa Kampanye, Tim Ganjar: Nepotisme, Satu-satunya Alasan Elektoral Dukung Anaknya
- Qodari Jadi Saksi Ahli di MK Mengaku Pendiri Relawan Prabowo, Tim Anies: Cari Survei Bukan dari Pemenangan
Dalam laporannya, Microsoft mengatakan China telah menjalankan misi disinformasi yang dihasilkan oleh AI dalam pemilihan presiden Taiwan pada bulan Januari 2024. Microsoft bilang ini adalah pertama kalinya China melihat entitas yang didukung negara menggunakan konten buatan AI dalam upaya untuk mempengaruhi pemilu di luar negeri.
Kelompok siber yang didukung China bernama Storm 1376, juga dikenal sebagai Spamouflage atau Dragonbridge, terpantau aktif selama pemilu di Taiwan.
Mereka berupaya mempengaruhi pemilu termasuk mengunggah audio palsu dalam video di YouTube yang menampilkan kandidat Pilpres Taiwan, Terry Gou –yang mengundurkan diri pada bulan November– mendukung kandidat lain. Microsoft mengatakan video itu kemungkinan dibuat oleh AI.
Namun, YouTube bergerak cepat telah menghapus konten tersebut sebelum dilihat banyak viewers.