Tim Penanganan Runtuhnya Jembatan Baltimore Buka Akses Kapal Kecil Melintas, Tanker Masih Belum Bisa

JAKARTA - Tim penanganan runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat (AS) membuka akses bagi kapal kecil untuk melintas di bagian lain dari jalur utama yang ditabrak kapal tanker kargo milik Singapura.

Jembatan yang runtuh itu dapat diakses setelah jalur sepanjang 3,3 meter dengan kedalaman 4,3 meter dibersihakan tim penanganan yang terdiri dari Penjaga Pantai AS, Korps Insinyur Angkatan Darat AS, dan negara bagian Maryland pada Senin 1 April waktu setempat.

Mengutip Reuters, Rabu 3 April, jalur itu memungkinkan kapal SAR atau tongkang melintas.

Sementara jalur utama tempat biasa kapal tangker maupun kargo komersil melintas di bawah jembatan sampai saat ini masih tertutup reruntuhan.

Gubernur Maryland Wes Moore pada konferensi pers mengatakan, jalur utama dapat dilintasi jika puing-puing jembatan hingga kedalaman 15 meter telah dibersihkan.

Negara bagian Maryland menyebutkan Pelabuhan Baltimore menjadi pelabuhan pertama di AS yang banyak menangani kapal kargo berisi mobil, truk ringan, mesin pertanian dan konstruksi, gula impor, serta gipsum impor.

Akses dari dan ke Pelabuhan Baltimore kini tersendat imbas Jembatan Francis Scott Key ambruk ditabrak kapal kargo pada Selasa 26 Maret dini hari waktu setempat. Kecelakaan itu memakan korban jiwa enam orang tewas.