Heru Budi Enggan Jawab Soal Keinginan Maju Pilkada DKI: Hari Esok Penuh Misteri
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak mau menjawab apakah dirinya berkeinginan untuk maju dalam Pilkada Jakarta tahun 2024. Heru menyerahkan kepada takdir terkait situasi di waktu mendatang.
"Ngawal Jakarta itu bisa dari mana-mana. Jadi hari esok itu penuh dengan misteri," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 28 Maret.
Saat ini, Heru juga masih menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden yang berstatus ASN. Namun, muncul tanggapan dari Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta yang menilai bahwa Heru cocok menjadi gubernur selanjutnya.
Heru pun tak menutup peluang dirinya bisa mencalonkan diri dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Sebab, menurut dia, siapapun bisa menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
"Di sini ada Pak Kasatpol PP, juga berpotensi. Namanya balon, bakal calon, kan?" ungkap Heru.
Yang jelas, Heru berharap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Jakarta yang akan digelar beberapa bulan mendatang bisa berjalan lancar.
"Semoga lancar. Pencoblosan juga aman. Pilkada mudah-mudahan semoga lancar," tambahnya.
Sebelumnya, PSI memandang Heru Budi Hartono mampu melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014. Saat baru menjabat Gubernur DKI, Heru langsung melanjutkan program normalisasi sungai yang dulu dijalankan Jokowi.
“Penuntasan banjir itu kita (Pemerintah DKI) tidak boleh berbeda dengan pemerintah pusat. Pemerintah pusat punya kebijakan normalisasi, artinya Gubernur DKI Jakarta juga harus taat dengan normalisasi,” kata Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 26 Maret.
Baca juga:
“Kalau Gubernur punya kebijakan yang berbeda, misalnya ada yang menyatakan konsep naturalisasi. Itu sudah berbeda dengan pemerintah pusat, ketika ada perbedaan konsep dengan penanganan banjir maka tidak akan ada progres yang signifikan,” lanjutnya.
William berujar, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan bersama-sama, antara Pempus dengan Pemda. Heru Budi dianggap memahami konsep itu sehingga dia melanjutkan program-program Jokowi di Jakarta.
“Kita lihat beliau (Heru) membuka kembali posko pengaduan masyarakat di Balai Kota. Itu suatu tradisi yang bagus, sempat dihilangkan juga dengan Pak Anies,” imbuh William.