Nissan Mantap Luncurkan 30 Mobil pada 2026, Terdiri dari ICE dan EV

JAKARTA - Nissan baru-baru ini mengumumkan rencana bisnis terbarunya yang diberi nama ‘The Arc’, yang menitikberatkan pada peningkatan elektrifikasi, pendekatan teknik dan manufaktur yang lebih canggih, penerapan teknologi terbaru, dan penggunaan kemitraan strategis untuk meningkatkan penjualan secara global.

Pabrikan asal Jepang ini menjelaskan bahwa rencana ini merupakan kelanjutan dari transformasi bisnis NEXT yang berlangsung dari 2020 hingga 2023, serta sebagai bagian dari visi jangka panjang perusahaan, Ambition 2030.

“Rencana ini akan memungkinkan kami untuk melangkah lebih jauh dan lebih cepat dalam meningkatkan nilai dan daya saing,” kata CEO Nissan, Makoto Uchida, dalam pernyataan resmi perusahaan, Selasa, 26 Maret.

The Arc terdiri dari peluncuran 30 model baru untuk pasar global pada tahun 2026 mendatang, dengan 16 di antaranya merupakan kendaraan berpenggerak listrik (EV).

Selain memperkenalkan kendaraan elektrifikasi, Nissan juga akan melakukan pembaruan pada 60 persen dari jajaran mesin pembakaran internal (ICE) globalnya, dengan tujuan meningkatkan penjualan tahunan hingga 1 juta unit.

Lebih lanjut, pabrikan yang berbasis di Yokohama, Jepang, ini berencana untuk mengurangi biaya produksi kendaraan listrik generasi berikutnya sebesar 30 persen, membuka jalan bagi keseimbangan biaya antara EV dan kendaraan ICE pada tahun 2030.

Nissan juga merincikan beberapa model yang akan diluncurkan untuk beberapa pasar, seperti delapan model New Energy Vehicle (NEV) di China, tujuh model di AS dan Kanada, lima model di Jepang dan Timur Tengah, serta tiga model di India dan Afrika, dan dua model di Oseania.

Meskipun tetap mempertahankan keseimbangan antara ICE dan EV dalam dua tahun ke depan, Nissan berencana untuk meningkatkan investasi dalam elektrifikasi hingga lebih dari 70 persen pada tahun 2026.

Dengan demikian, diharapkan penjualan global kendaraan listrik Nissan dapat meningkat 40 persen pada tahun 2026 dan mencapai pertumbuhan menjadi 60 persen pada tahun 2030 mendatang.