Bagikan:

JAKARTA - Industri kendaraan listrik (EV) secara global sedang mengalami perlambatan. Sejumlah pabrikan seperti Mercedes-Benz dan Renault memilih menunda rencana untuk beralih ke elektrifikasi sepenuhnya dan memperpanjang usia kendaraan bermesin ICE.

Namun di tengah ketidakpastian pasar EV, Nissan tetap pada komitmennya dan akan lanjut dengan rencana memproduksi kendaraan listrik saja di Eropa pada 2030 mendatang.

Tahun lalu, pabrikan dari Jepang ini mengatakan akan menghentikan beberapa model ICE dan hybrid di Eropa secara bertahap untuk awal dekade berikutnya dan semua model terbaru yang diluncurkan adalah kendaraan listrik.

Divisional Vice President Marketing and Sales Nissan Europe Mayra Gonzalez, pihaknya menyadari bahwa terjadi ketidakkonsistenan pasar elektrifikasi di beberapa negara Eropa, namun tetap pada pendiriannya dalam memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di benua biru.

“Rencana bisnis kami sangat jelas: kami ingin mencapai 100 persen penjualan EV pada tahun 2030 di Eropa,” kata Gonzalez dikutip dari Autocar, Jumat, 23 Agustus.

Ia menambahkan untuk bisa mencapai tujuan tersebut, pihaknya perlu memikirkan cara terbaik untuk menyeimbangkan antara penjualan EV, ICE, dan hybrid.

“Kuncinya, mulai sekarang hingga tahun 2027, kita perlu memikirkan cara terbaik untuk menyeimbangkan portofolio antara EV, pembakaran, dan hybrid,” tambah Gonzalez.

Ia juga menjelaskan ketidakpastian ini menciptakan tantangan tersendiri bagi Nissan untuk memahami bahwa elektrifikasi dapat berkembang tidak hanya soal teknologi, melainkan perlu dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah.

“Ada banyak hal yang bisa mempercepat atau menghentikannya. Jadi kita perlu melihat bagaimana hal ini berkembang,” terang Gonzalez.

Selain Eropa, pabrikan berbasis di Yokohama ini juga telah merencanakan beberapa model yang akan diluncurkan untuk beberapa pasar, seperti delapan model New Energy Vehicle (NEV) di China, tujuh model di AS dan Kanada, lima model di Jepang dan Timur Tengah, serta tiga model di India dan Afrika, dan dua model di Oseania.

Meskipun tetap mempertahankan keseimbangan antara ICE dan EV dalam dua tahun ke depan, Nissan berencana untuk meningkatkan investasi dalam elektrifikasi hingga lebih dari 70 persen pada tahun 2026.

Dengan demikian, diharapkan penjualan global kendaraan listrik Nissan dapat meningkat 40 persen pada tahun 2026 dan mencapai pertumbuhan menjadi 60 persen pada tahun 2030 mendatang.