Pandangan Kunto Aji Soal Laufey dan Musiknya yang Dinikmati Pendengar Indonesia

JAKARTA - Kemunculan Laufey menjadi angin segar bagi penikmat musik jazz, bukan hanya di negara asalnya di Amerika Serikat, tapi juga sampai ke Indonesia. Lewat penyanyi asal Islandia itu, gaya jazz tradisional kembali diminati anak muda.

Kunto Aji jadi salah satu musisi Indonesia yang menyatakan pandangannya soal fenomena tersebut. Menurutnya, apa yang ditampilkan oleh Laufey dan musiknya jadi sesuatu yang menarik.

Bukan tanpa alasan, pasalnya gaya musik Laufey yang sebenarnya berasal dari pertengahan abad 20 bisa menembus pasar mainstream, bahkan digemari Gen Z.

“Menarik banget. Menurut saya, tren tuh hanya berputar. Beberapa tahun lalu musik jazz kan sempat naik banget ya, jazz dan sub genre-nya.habis itu hilang, tergantikan dengan musik independen, Barasuara keluar segala macem, dan pasti akan berputar lagi, makanya ada Laufey dengan swing-nya,” kata Kunto Aji di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Kunto Aji melihat genre jazz di Indonesia juga selalu punya penikmatnya sendiri. Bukan tidak mungkin jika industri musik nasional menemukan sosok seperti Laufey di dalam negeri.

“Bisa banget. Saya bilang (tren) hanya berputar aja. Kita masih punya Monita (Tahalea) kok, ada Ardhito (Pramono) juga, dan ada juga Barry Likumahuwa dengan musiknya,” pungkas Kunto Aji.