APMI Hadiri Audiensi dengan Kemenparekraf untuk Bahas Ekosistem Pertunjukan dan Festival Musik
APMI menghadiri audiensi dengan Kemenparekraf (Instagram @apmi.id)

Bagikan:

JAKARTA - Pengurus dan anggota Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mengunjungi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Rabu, 20 Maret.

Melalui unggahan akun Instagram resmi APMI, tampak rombongan yang dipimpin Dino Hamid selaku Ketua APMI berbincang dengan Menparekraf Sandiaga Uno.

“Audiensi @apmi.ind dengan mas men @sandiuno dan jajaran @kemenparekraf.ri membahas perkembangan industri ekosistem dunia pertunjukan dan festival musik di Indonesia dan sosialisasi mengenai IQTF ( Indonesia Quality Tourism Fund ) yang semoga bisa memberikan dampak positif untuk kemajuan tourism dan menjadikan Indonesia menjadi salah satu pusat atraksi dunia,” tulis keterangan unggahan Instagram APMI.

Dalam video yang diunggah, Dino Hamid juga sempat membahas soal monopoli Singapura terhadap konser Taylor Swift. Ia juga memberi contoh bagaimana festival musik di Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan festival musik lain di luar negeri.

“Kita ini punya tiga pilar di APMI, ada kualifikasi, kapabilitas, dan kualitas,” kata Dino Hamid kepada Sandiaga Uno.

Dalam penggalan video tersebut, Sandi juga bicara terkait pentingnya kehadiran pemerintah dalam mendukung ekosistem pertunjukan di Indonesia.

Sebelumnya, Dino Hamid juga pernah bicara soal harapannya agar pemerintah lebih sensitif dan berperan aktif mendukung industri pertunjukan Indonesia.

“Pemahaman akan dampak ekonomi secara makro dan mikro terhadap industri pertunjukan, saya rasa masih perlu di-develop. Karena seperti yang saya bilang, industri kita (promotor musik) baru growth dan dapat atensinya yang luar biasa setelah pandemi, apalagi di era sekarang yang digital dan beda sama sebelum pandemi,” kata Dino Hamid saat ditemui di Gambir, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, Ketua APMI itu mengatakan bahwa Indonesia punya potensi besar untuk membuat konser eksklusif, seperti apa yang dilakukan Singapura terhadap Taylor Swift.

DIno percaya apa yang dimiliki Indonesia saat ini mampu menarik minat musisi besar dari luar negeri, jika pemerintah memberi dukungan secara penuh.

“Apalagi kita sebenarnya beda sama Singapura, kita punya international stadium ada beberapa, di Jakarta, Bandung, dan Bali. Kita eksklusif tiga kota aja seharusnya bisa,” pungkas Dino Hamid.