Panglima TNI Kerahkan 67.955 Prajurit untuk Pengamanan Mudik Lebaran 2024
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengerahkan 67.955 prajurit untuk pengamanan hari raya Idul Fitri 2024. Termasuk, mengawal pelaksanaan mudik Lebaran hingga arus balik.
"Kami melaporkan, TNI telah menyiapkan total 67.955 prajurit siap gerak dalam rangka mendukung Polri pada pengamanan menjelang sampai berakhirnya libur hari raya Idul Fitri tahun 2024, atau saat arus mudik hingga arus balik," ujar Jenderal Agus saat rapat bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret.
Panglima menjelaskan, TNI AD menerjunkan 51.457 prajurit yang tersebar di kodam-kodam. TNI AL menyiagakan 4.900 prajurit dari 14 Lantamal yang tersebar, dan TNI AU akan menggelar pasukannya sebanyak 11.598 prajurit dari semua pangkalan udara yang dimiliki.
Jenderal Agus memprediksi, pergerakan masyarakat selama liburan lebaran tahun ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Tahun ini, kata dia, diperkirakan sebanyak 193,6 juta rakyat Indonesia akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk bertemu keluarganya.
"Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 8 April 2024 bertepatan dengan cuti bersama hari pertama idul fitri 2024 dengan jumlah 26,6 juta orang, sedangkan pada 14 April 2024 diperkirakan akan menjadi puncak arus mudik," jelas Jenderal Agus.
Panglima mengatakan, tujuan utama pemudik akan menuju ke tiga provinsi di Pulau Jawa. Sekitar 61,6 juta pemudik akan melakukan perjalanan ke Jawa Tengah, diikuti ke Jawa Timur sebanyak 37,6 juta dan Jawa Barat sebanyak 31,3 juta.
Baca juga:
- Ganjar Tuding Penyelenggara Pemilu Tak Respons Laporan Dugaan Kecurangan
- Sama-sama Ajukan Gugatan ke MK, Ganjar Mengaku Tak Komunikasi dengan AMIN
- 3 Tahun Bebas Tangkap Ikan di Indonesia Secara Ilegal, KKP Sebut KM Asal Filipina Rugikan Negara Rp1,4 Miliar
- Polda Bengkulu Sita 291 Potong Kayu Jenis Meranti dan Tetapkan 1 Sopir Truk Tersangka
"Sedangkan moda transportasi yang akan digunakan para pemudik cukup bervariasi. Diperkirakan 4,44 juta orang akan menggunakan pesawat terbang, 3 juta orang akan menggunakan kapal laut, 39,32 juta orang akan menggunakan moda kereta api, 37,51 juta warga akan menggunakan armada bus, 35,42 juta memakai kendaraan pribadi dan 31,12 juta orang akan memadati jalan raya dengan menggunakan sepeda motor," kata Jenderal Agus.