Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut 67.955 prajurit dikerahkan dalam pengamanan mudik Lebaran 2024 atau Idulfitri 1445 Hijriah. Selain itu, sejumlah alutsista turut dikerahkan.

"Dalam pelaksanaan operasi ketupat 2024, TNI menyiapkan 67.955 prajurit siap gerak untuk mendukung Polri," ujar Agus saat Apel Operasi Ketupat 2024 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April.

Puluhan ribu itu akan disiagakan di titik keramaian atau sentra ekonomi, tempat ibadah dan lainnya. Hal ini semata hanya untuk memastikan keamanan masyarakat.

"TNI akan membantu di pusat keramaian, tempat ibadah, bandara, pelabuhan, penyebrangan laut terminal bus, stasiun KA, tempat peristirahatan mudik, mal, pasar, tempat rekreasi dan sarana umum lainnya," sebutnya.

Tak hanya ribuan prajurit, TNI juga mengerahkan alutsista yang akan diperuntukan membantu pengamanan mudik lebaran.

Operasi Ketupat 2024 diketahui berlangsung selama 13 hari yang dimulai dari 4 hingga 16 April.

"TNI juga menyiapkan alutsista sesuai kebutuhan pengamanan Hari Raya Idulfitri dan mudik lebaran, antara lain angkutan laut, KRI jenis LPD atau Landing Platform Dock dan kapal ADRI. Angkatan Udara (mengerahkan) Pesawat C130 Hercules, Angkatan Darat armada bus dan truk di satuan TNI," sebutnya

"Kemudian, helikopter TNI untuk mengevakuasi medis darurat, mobik derek di satuan-satuan peralatan TNI untuk mengantisipasi kecelakaan dan kemacetan lalin," sambung Panglima.

Adapun, berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, sebanyak 193,6 juta orang diprediksi melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran tahun ini. Jumlah itu meningkat sekitar 52 persen dibandingkan Idul Fitri 2023 yang tercatat sekitar 123 juta orang.

Dari data tersebut, jika dilihat asal pemudik, lima daerah tertinggi berasal dari Jawa Timur hampir 31,3 juta orang, Jabodetabek 28,43 juta orang, Jawa Tengah 26,11 juta orang, Jawa Barat 22,79 juta orang, dan Sumatera Utara 10,67 juta orang.

Sedangkan daerah tujuan pemudik yang paling banyak mengarah ke Jawa Timur dengan perkiraan sekitar 61,6 juta orang, Jawa Tengah 37,6 juta orang, Jawa Barat 32,1 juta orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 11,7 juta orang, dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.