Blu by BCA Hadirkan Produk Tabungan untuk Anak Usia 12-17 Tahun
JAKARTA - PT Bank Digital BCA (blu by BCA Digital) berencana menghadirkan produk tabungan untuk segmen anak usia 12 hingga 17 tahun dan belum memiliki KTP yang akan diluncurkan di semeter I tahun ini.
"blu, yang sebelumnya hanya bisa untuk yang punya KTP atau usia 17 tahun ke atas, di semester I nanti ini kam akan rilis blu itu juga bisa di-download dan digunakan atau dimiliki oleh yang usianya 12-17 tahun dan belum punya KTP," kata Head of Digital Business BCA Digital Edwin Tirta, di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 21 Maret.
Edwin mengatakan, tabungan untuk segmen usia anak tersebut merupakan bagian dari komitmen blu untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi terbaik bagi nasabah.
Dia mencatat, nasabah blu memang didominasi oleh kelompok usia 20 tahun hingga 40 tahun dari total sekitar 1,8 juta nasabah. Oleh sebab itu, agar tetap relevan, perusahaan pada awal Maret telah menghadirkan "Zona blu" di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta untuk mendekatkan orang muda yang gemar berolahraga.
Selain peluncuran tabungan anak, Edwin juga membocorkan dua rencana inovasi lainnya yang akan dihadirkan perusahaan pada semester I 2024.
Menurutnya, blu akan meluncurkan terobosan yang memungkinkan nasabah untuk tidak repot lagi memasukkan PIN apabila hendak bertransaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan nominal kecil. Hal ini, kata dia, telah disesuaikan dengan risiko setiap nasabah.
blu juga berencana menghadirkan pembaruan pada fitur "tracker" yang memungkinkan nasabah untuk bisa memantau kategori atau pos spending mana yang paling besar di kurun waktu tertentu.
"Di semester I pun kami akan rilis, kami bisa membantu para nasabah untuk tumbuh bersama supaya mereka bisa melihat 'oh, ternyata pos atau kategori ini yang ternyata spending-nya sepertinya perlu untuk direm atau ternyata sudah sesuai dengan budgeting plan mereka," kata Edwin.
Baca juga:
Sepanjang tahun 2023, blu telah membukukan laba bersih sebesar Rp46,04 miliar dan mencatat pertumbuhan nasabah sebesar 53,4 persen.
Adapun jumlah frekuensi transaksi tercatat sebanyak 73,7 juta kali year to date (ytd) dan jumlah volume transaksi sebesar Rp181,9 triliun atau tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan volume tersebut terlihat dari peningkatan kegiatan transaksi, termasuk transaksi transfer yang naik 215 persen. Selain itu, pembayaran menggunakan QRIS tumbuh lebih dari 367 persen dan transaksi topup uang digital (e-Money) tumbuh 282 persen.