Menlu Inggris Cameron Sebut Gencatan Senjata di Gaza Penting Tapi Banyak Syarat yang Harus Dipenuhi
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron pada Hari Rabu mengatakan, gencatan senjata antara militan Palestina Hamas dengan militer Israel sangat penting, untuk membebaskan sandera di Jalur Gaza, namun banyak syarat yang harus dipenuhi agar gencatan senjata dapat bertahan lama.
Menlu Cameron mengatakan serangan terhadap warga sipil Israel oleh Hamas tahun lalu dan penyanderaannya tidak manusiawi, dan satu-satunya cara bagi rakyat Palestina untuk memiliki masa depan adalah dengan tidak melibatkan kelompok militan tersebut.
"Hal terpenting yang harus kita coba lakukan adalah mengubah jeda tersebut menjadi gencatan senjata permanen yang berkelanjutan," kata Menlu Cameron dalam sebuah wawancara saat berkunjung ke pangkalan angkatan udara Thailand, melansir Reuters 20 Maret.
"Kami hanya akan melakukan hal itu jika seluruh persyaratan terpenuhi. Kami harus mengeluarkan para pemimpin Hamas dari Gaza, kami harus membongkar infrastruktur teroris," tandasnya.
Pernyataan Menlu Cameron muncul ketika Amerika Serikat meluncurkan dorongan diplomatik baru untuk gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung hampir enam bulan, untuk membebaskan sandera dan mendatangkan bantuan makanan untuk mencegah kelaparan di wilayah kantong Palestina tersebut.
Baca juga:
- Militer Israel Lanjutkan Operasi di RS Al Shifa Gaza, Siap pun yang Bergerak Jadi Sasaran Sniper
- Rekonstruksi Hampir Selesai, Masjid Jami Al Nuri di Irak yang Dihancurkan ISIS akan Dibuka Akhir Tahun
- Menlu AS: 100 Persen Penduduk Gaza Alami Kerawanan Pangan Akut
- Panglima Militer Ukraina Sebut Drone Kunci untuk Mengungguli Rusia yang Unggul Jumlah Pasukan
Diketahui, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan mengunjungi Timur Tengah minggu ini, di mana ia akan bertemu dengan para pemimpin senior Mesir dan Arab Saudi, untuk "membahas arsitektur yang tepat untuk perdamaian abadi", meskipun tidak menyebutkan kunjungannya ke Israel.