Bayar Grab Bisa Pakai Bitcoin Tapi Baru di Singapura

JAKARTA - Grab, pemimpin pasar ride-hailing di Asia Tenggara, telah mengambil langkah progresif dengan memperkenalkan opsi pembayaran kripto termasuk Bitcoin dan Ethereum di Singapura. Melalui kolaborasi dengan Triple-A, penyedia pembayaran aset digital, Grab telah memungkinkan pengguna GrabPay untuk mengisi saldo dompet elektronik mereka menggunakan aset kripto sejak 12 Maret.

Dengan integrasi ini, pengguna dapat memilih dari lima aset kripto yang tersedia: Bitcoin, Ether, USD Coin (USDC), Tether (USDT), dan stablecoin XSGD yang di-backup oleh dolar Singapura. Triple-A, yang telah mengumpulkan dana sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp157.100.000.000) pada Oktober dan mendapat lisensi dari Monetary Authority of Singapore (MAS) pada 2021, menangani konversi aset kripto ke dolar dengan penyelesaian bank secara instan.

Inisiatif ini memudahkan transaksi sehari-hari bagi pemilik aset kripto di Singapura, mulai dari pengiriman barang hingga pembayaran kopi di kedai terdekat. Pengguna dapat mengirim kripto mereka ke dompet Grab atau melalui pemindaian kode QR, menunjukkan kemudahan dan efisiensi dalam proses transaksi.

Sebelumnya Grab telah terjun ke ruang Web3 pada September, bermitra dengan Circle, perusahaan pembayaran global di balik stablecoin USDC. Kemitraan ini memungkinkan pengguna di Singapura untuk membuat dompet berbasis blockchain dan mengumpulkan voucher NFT. Dilansir CryptoNews, pada Oktober, Grab meningkatkan dukungan untuk dompet Web3 berbasis Polygon, dalam kolaborasi dengan MAS, meskipun hanya sebagai pilot singkat hingga akhir 2023.

Sejak didirikan pada tahun 2012, Grab telah berkembang pesat dengan 180 juta pengguna dan layanan di lebih dari 500 kota di delapan negara Asia Tenggara. Pembayaran kripto bukanlah konsep baru di Singapura; Ryde, aplikasi carpooling pertama di negara tersebut, telah menerima pembayaran Bitcoin sejak 2020, dan Fold telah memungkinkan pembayaran perjalanan Uber dengan Bitcoin sejak 2018.