Dinsos Bangun Tiga Dapur Umum untuk Aktivitas Sahur dan Buka Puasa Korban Banjir Kendari
JAKARTA – Sebanyak tiga posko dapur umum didirikan pemerintah kota setempat untuk membantu makan sahur dan buka puasa bagi korban banjir di Kelurahan Sodohoa dan Sanua Kendari. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari Fadlil Suparman mengatakan, dapur umum itu dikelola oleh Dinas Sosial setempat.
“Dapur umum di Kelurahan Sodohoa dan Sanua itu dikelola sendiri Dinas Sosial Kota Kendari sampai malam ini, jadi kami tetap menyiapkan dapur umum untuk Insya Allah sahur dan buka puasa,” kata Fadlil, dikuti dari Antara, Selasa, 12 Maret.
Dia menjelaskan, ada tiga posko dapur umum yang dibangun di tiga kelurahan yang sangat membutuhkan, yakni di Kelurahan Kampung Salo. Dapur umum ini dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, tapi logistiknya dari Dinas Sosial Kota Kendari
Pemerintah setempat juga membangun dapur umum di Kelurahan Sanua yang terletak di Jalan Lasolo. Dapur umum ini juga merupakan posko utama untuk menerima bantuan logistik dari berbagai pihak, karena dikelola langsung oleh Dinas Sosial Kota Kendari.
“Kemudian dapur umum ketiga dibangun di Kelurahan Wua-Wua ada di wilayah Baito, kami sebutnya di sini wilayah Baito Kelurahan Wua-Wua ada di RW VI,” kata Fadlil.
Fadlil mengatakan bahwa pemerintah Kota Kendari akan mendampingi para korban banjir sesuai arahan dari Penjabat Wali Kota Kendari Muhammad Yusup.
Baca juga:
- Warga Ciputat Sebut Heriyadi Si Terduga Dukun Santet Adalah Anak Tentara yang Punya Istri Muda
- Terduga Dukun Santet Pemilik 2 Senjata Api dan Granat Nanas Sudah Jadi Tersangka di Polsek Ciputat Timur
- Satu Keluarga WN Palestina Mengemis di Menteng Jakpus
- Dua Warga Tewas Keracunan Gas Saat Evakuasi Bangkai Kucing di Dalam Sumur
“Di samping itu bapak wali Kota Kendari juga sudah memerintahkan kepada semua OPD atau organisasi perangkat daerah di Pemerintah Kota Kendari itu untuk melakukan pendampingan di setiap kelurahan, dan itu sudah terbagi,” kata Fadlil.
Fadlil menerangkan pula bahwa sebanyak 45 dari 65 kelurahan di Kota Kendari terdampak banjir yang terjadi pada Rabu 6 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WITA.
Akibat bencana hidrometeorologi tersebut, ada 3.248 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Namun, untuk jumlah jiwa pemerintah setempat belum mendata karena masih fokus membersihkan lumpur dan sejumlah material yang berada di dalam rumah warga.
Fadlil mengatakan, pemerintah setempat bersama pemerintah provinsi hingga TNI-Polri dan sejumlah elemen sosial lainnya berjibaku membantu para korban banjir.
Fadlil menambahkan, meskipun banjir sempat melanda daerah tersebut yang mengakibatkan rumah warga terendam, bahkan RS Santa Anna Kendari hingga SMPN 2 Kendari kebanjiran, namun tidak ada warga yang mengungsi.
“Kalau kondisi warga terdampak di beberapa titik rawan banjir ini memang sudah surut, sekarang tinggal pembersihan saja di rumah-rumah warga, baik itu lumpur maupun sisa-sisa genangan. Kemarin masih gerimis kalau hari ini Alhamdulillah cerah, mudah-mudahan tetap seperti ini, apalagi kan menghadapi awal puasa besok,” kata Fadlil.
Pemerintah Kota Kendari juga belum mengidentifikasi jumlah rumah warga yang rusak hingga total kerugian akibat bencana hidrometeorologi tersebut.