Layanan Kereta Batu Bara Kembali Normal Pascaambruknya Girder Flyover Muara Enim
PALEMBANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) III Palembang menyebutkan layanan kereta batu bara sudah kembali normal yang sebelumnya terhambat akibat ambruknya girder jalan layang Bantaian di petak Jalan Gunung Megang- Penanggiran, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Kamis (7/3).
Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryantimengatakan setelah evakuasi sarana dan material girder yang dilakukan sejak robohnya girder jalan layang Bantaian, mulai Jumat (8/3) pukul 14.14 WIB jalur hulu sudah dapat dilewati, kemudian pukul 23.30 WIB jalur hilir juga sudah dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas.
“Namun, kecepatan akan ditingkatkan secara bertahap apabila perbaikan jalur telah dilakukan sesuai standard kecepatan yang ditentukan setelah dipastikan oleh petugas KAI Divre III Palembang,” katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 9 Maret.
Baca juga:
- KPU Bantah Suara Ganjar-Mahfud Dikunci Hanya 17 Persen, Hasto PDIP: Kami Punya Bukti
- Batik Air Nonaktifkan Pilot-Kopilot Tertidur Saat Mengudara dari Kendari ke Jakarta
- PDIP Sebut PPP Sudah Dukung Hak Angket Kecurangan Pilpres Digulirkan di DPR
- 16 Orang Korban Banjir Bandang-Longsor Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal
Ia menjelaskan layanan operasional kereta api berangsur normal, baik kereta penumpang relasi Kertapati- Lubuklinggau (PP) maupun kereta barang, terutama kereta batu bara relasi Tanjung Enim Baru menuju Tarahan karena menyuplai PLTU Suralaya untuk mendukung pasokan energi nasional Jawa dan Bali.
"PT KAI mengerahkan segenap kemampuan agar evakuasi di lokasi kejadian dapat segera selesai sehingga operasional kereta api dapat normal kembali, karena selain melayani angkutan penumpang, KAI ada penugasan angkutan batu bara dari pemerintah untuk mendukung suplai energi nasional yang harus kami laksanakan," jelasnya.