Terran Orbital Terima Kontrak Pembuatan Satelit untuk Kebutuhan Militer AS Senilai Rp236 Miliar
JAKARTA – Terran Orbital, produsen satelit asal Amerika Serikat, menerima kontrak pembuatan satelit senilai 15 juta dolar AS (Rp236 miliar). Kontrak ini dibuat oleh perusahaan cyberspace Axient Corp.
Berdasarkan pengumuman yang dibagikan di blog perusahaan, Terran akan membuat dua satelit Ambassador untuk mendukung eksperimen Angkatan Luar Angkasa AS (USSF). Satelit tersebut akan diluncurkan untuk misi USSF mendatang.
Setelah menerima kontrak dari Axient, Kepala Eksekutif Terran Orbital, Marc Bell, menjanjikan kecepatan dalam pembuatan satelit tersebut. Bell yakin bahwa satelit Ambassador mampu diproduksi dan dikirimkan hanya dalam kurun waktu beberapa bulan.
"Menunjukkan komitmen Terran Orbital terhadap Responsive Space, kendaraan luar angkasa ini akan dikirim dari jalur produksi Terran Orbital dalam waktu kurang dari dua belas bulan,” ungkap Bell pada Selasa, 5 Maret lalu.
Baca juga:
Bell menambahkan bahwa satelit ini akan serupa dengan satelit Tranche 1 Transport Layer (T1TL) yang diproduksi untuk Badan Pengembangan Antariksa. Sama seperti Axient, satelit tersebut dibuat di bawah kontrak Lockheed Martin.
Pada September tahun lalu, Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (AFRL) menunjuk Axient sebagai pendukung eksperimen ruang angkasa terpadu selama tiga tahun. Perusahaan tersebut menerima kontrak senilai 25 juta dolar AS (Rp393 miliar).
Agar eksperimen satelit kecil bisa dikelola untuk keperluan militer, Axient meminta Terran untuk memproduksi satelit Ambassador. Nantinya, satelit ini akan diintegrasikan ke platform ESPA Grande, adaptor muatan yang dirancang untuk misi rideshare.
ESPA Grande biasanya digunakan untuk muatan keamanan AS yang berukuran kecil. Setelah Ambassador diproduksi, satelit buatan Terran itu akan menjadi satelit terbesar yang diizinkan beroperasi di interface ESPA Grande untuk misi rideshare.