Dopamin, Neurotransmiter yang Berperan untuk Merasakan Kesenangan

JAKARTA – Melakukan aktivitas sehari-hari tidak akan terasa ‘penuh’ tanpa kerja maksimal dari dopamin. Apa itu dopamin? Dopamin adalah satu diantara 40 neurotransmiter dalam tubuh manusia. Dalam sistem saraf otak, dopamin bertugas sebagai pengirim pesan.

Dopamin juga disebut sebagai hormon bahagia, selain serotonin, oksitosin, dan endorfin. Melansir Healthline, Senin, 1 Maret, dopamin berkaitan dengan sensasi menyenangkan, memori, berfungsi dalam sistem motorik, dan proses pembelajaran.

Meski sama-sama berkaitan dengan siklus tidur, dopamin dan serotonin bertugas pada aspek yang berbeda. Dopamin dapat menghambat norepinefrin dan membuat Anda lebih lama waspada.

Sedangkan serotonin, berperan membuat Anda tetap terjaga, mencegah tidur pulas, nafsu makan, disgestion yang bersinggungan dengan tugas utama serotonin yaitu meregulasi suasana hati.

Fungsi utama dopamin ada 6 berikut ini:

Memengaruhi memori

Sebab bekerja pada saraf otak, dopamin juga membantu meningkatkan kerja memori seseorang. Dari memori, seseorang juga akan terpengaruh dalam motivasi. Jika sedang tidak bersemangat atau tidak punya motivasi, maka tingkat dopamin akan menurun.

Ini membuat seseorang tidak ingat hal-hal yang membuat dirinya tertarik. Artinya, ketika tubuh kekurangan dopamin, efeknya akan lemah, tak bersemangat, dan tak tertarik melakukan suatu hal, misalnya menyelesaikan pekerjaan.

Mengontrol fungsi motorik

Kemampuan motorik seseorang juga pengaruh dari tugas neurotransmiter pada otak. Ketika keterampilan motorik menurun, misalnya pada penderita Parkinson, maka dopamin pada tingkat rendah sehingga menyebabkan gangguan motorik.

Berpengaruh pada fokus

Tingkat dopamin rendah bisa membuat seseorang tidak fokus. Ini juga dapat berkaitan dengan attention deficit disorder (ADD) atau gangguan perhatian dan sulit fokus. Park Bom, eks member 2NE1 pernah mengalami ADD dan berpengaruh pada suasana hati hingga melambungnya berat badan.

Saat bekerja, seseorang membutuhkan dopamin untuk menyelesaikan satu tugas. Tanpa hormon neurotransmiter yang satu ini, maka seseorang akan mudah terdistraksi dengan hal lain dan akhirnya bikin sulit konsentrasi.

Memengaruhi suasana hati

Berkaca dari yang dialami Park Bom, dopamin dapat mengontrol suasana hati. Jika kurang konsentrasi, tingkat stres meningkat sehingga kontrol atas suasana hati menurun.

Saat ingin menikmati kehidupan, dopamin adalah kuncinya. Dilansir dari BBC Good Food, diet dopamin dapat dilakukan dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan yang mampu memicu produksi hormon neurotransmiter bahagia.

Makanan tersebut antara lain masakan mengandung omega-3, pisang, kacang almond, cokelat hitam, dan keju atau yoghurt.

Memengaruhi kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif adalah aktivitas yang melibatkan kerja otak termasuk kemampuan berpikir, mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Dopamin yang dirilis pada lobus frontal pada otak mengalirkan kemampuan dan informasi yang berkaitan dengan kognisi.

Jika kurang dopamin dalam tubuh, mungkin akan lebih dilematis ketika memutuskan, menyelesaikan masalah, dan berpikir.

Membuat tetap terjaga

Ini mengapa dopamin berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Saat siang hari, dopamin memiliki tingkat yang tertinggi sehingga saat pagi hingga sore hari seseorang beraktivitas berkaitan dengan aspek kognitif dan motorik.

Meskipun fungsi keenam dari dopamin ini bisa dikontrol lewat kebiasaan masing-masing orang, tetapi menyadari fungsinya dan memaksimalkan tugasnya sebagai hormon bahagia sangatlah penting. Efek tidak dapat mengontrol produksi dopamin misalnya dapat mengalami skizofrenia.

Sebab pasien yang mengalami gangguan skizofrenik memiliki tingkat dopamin tinggi maka membuatnya lebih lama terjaga.

Satu cara alami dan sehat dalam menjaga keseimbangan hormon tubuh adalah latihan fisik atau membuat tubuh tetap aktif. Dibanding meningkatkan dopamin dengan obat-obatan yang justru akan membahayakan kesehatan, maka pastikan rutin berolahraga agar dapat merasakan sensasi kesenagan.