Menpora Ungkapkan Efek Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024

JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyebut kehadiran Tim Ad Hoc PBSI memberikan efek positif buat atlet dalam mempersiapkan diri menyambut Olimpiade Paris 2024.

PBSI mempersiapkan atlet untuk Olimpiade Paris 2024 dengan membentuk Tim Ad Hoc pada awal Januari 2024. Tim tersebut ada mentor-mentor yang berisi legenda-legenda bulu tangkis Indonesia.

Dito mengatakan bahwa induk bulu tangkis Indonesia tersebut sebenarnya terlambat membentuk tim itu. Meski demikian, dampak positifnya benar-benar dirasakan oleh para atlet.

"Harus diakui bahwa pokja (kelompok kerja/Tim Ad Hoc PBSI) ini sedikit terlambat (dibentuk). Namun, kemarin saya lihat dari segi persiapan dan monitoring sangat komprehensif. Sekarang secara sports science itu dipantau," ujar Dito.

Legenda-legenda bulu tangkis yang turun ke lapangan sebagai mentor antara lain Taufik Hidayat, Susy Susanti, Candra Wijaya, Greysia Polii, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir.

Dito mengatakan ketika dirinya mengunjungi pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung beberapa waktu lalu, atlet-atlet yang diproyeksikan untuk Olimpiade Paris 2024 mengaku bahagia dengan keberadaan Tim Ad Hoc.

"Jadi, saya yakin secara psikologis para atlet sudah mendapatkan dukungan mental lebih baik," ujar dia.

"Ini kita sedang kebut juga untuk persiapan Olimpiade Paris 2024 dan kita nantikan hasilnya. Semoga dukungan dari Pokja (Tim Ad Hoc) PBSI, maupun Kemenpora bisa mencapai harapan yang diinginkan," tuturnya.

Bulu tangkis merupakan cabor unggulan Indonesia untuk mendapat medali emas di Olimpiade. Cabor ini sebelumnya konsisten meraih emas pada multiajang terakbar dunia tersebut.