Dulu Mengkritik IKN Sekarang Takjub, Demokrat Beralibi Sikap Objektif AHY
JAKARTA - Partai Demokrat merespons komentar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengaku takjub dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Padahal, AHY pernah mengkritik pemindahan ibukota negara dengan alasan 'buang-buang anggaran' di tengah ekonomi nasional yang sulit.
Kini Demokrat beralibi, takjubnya AHY dengan lokasi yang dulu pernah dikritik merupakan sikap objektif dari pimpinan partai berlambang bintang mercy itu.
Demokrat bahkan menilai, partainya rasional dengan progres pemindahan ibukota yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Saya kira itulah sikap objektifitas dari Mas AHY. Bagi Demokrat kan semuanya didasarkan pada rasionalitas. Kalau secara rasionalitas ya ini baik bagi negara, baik bagi bangsa, baik bagi rakyat, ya dikatakan baik," ujar Ketua BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Februari.
"Kalau secara rasional pemikiran ketua umum kami tidak baik, ya pasti akan ngomong tidak baik. Berarti apa yang memang ditunjukan pemerintahan ini ya progress-nya bagus. Oleh karenanya, bukan hanya sekadar memuji, dilihat ke sana. Begitu melihat progress-nya baik, tentu ketua kami akan menyebutkan baik. Itulah sikap rasionalitas dari Demokrat," sambungnya.
Anggota DPR dapil Jawa Barat itu mengatakan, sejak awal Demokrat menyatakan akan sangat rasional melihat langkah dan program yang dilakukan oleh pemerintah. Saat AHY melihat perkembangan proyek IKN sangat bagus, kata Herman, tentu Partai Demokrat juga puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
"Oleh karenanya, tentu Mas AHY sudah melihat situasi IKN dan progress-nya sangat baik ya secara objektif maka disampaikan bahwa itu adalah sikap rasionalitas dari Mas AHY. Bahwa memang sangat puas dengan apa yang dibangun oleh Presiden Jokowi," kata Herman.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat yang baru saja dilantiknya menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk pertama kalinya berkunjung ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. AHY mengaku takjub saat menginjakkan kaki di lokasi yang dulu pernah dikritiknya itu.
Sebenarnya, kunjungan AHY ke Kalimantan Timur (Kaltim) ini untuk membagikan serifikat tanah dalam kapasitasnya sebagai menteri ATR/BPN. Namun karena sedang berada di Kaltim, AHY sekalian menengok proyek IKN yang dirintis Jokowi.
“Kesan pertamanya saya terpukau dengan apa yang menjadi rintisan Presiden Jokowi. Saya tadi sudah injak langsung (di Titik Nol), pegang langsung tonggak yang ada di bawah tadi,” ungkap AHY dalam keterangannya yang dibagikan Humas Kementerian ATR/BPN, Rabu, 28 Februari.
Diketahui, sebelum gabung dalam pemerintahan, AHY cukup keras mengkritik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Salah satu yang dikritik AHY adalah pembangunan IKN di Kaltim.
Baca juga:
- Bareskrim Tetapkan 7 PPLN Kuala Lumpur Jadi Tersangka Kecurangan Daftar Pemilih
- Polisi Jemput Gus Samsudin, Kini Diperiksa Intensif soal Konten Halal Bertukar Pasangan
- Prabowo: Ada Bangsa Selalu Ngajarin Kita HAM, HAM, HAM, Tapi Soal Gaza Mereka Diam
- MK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Harus Diubah Sebelum Pemilu 2029
Kritik tersebut disampaikan AHY dalam pidato politiknya di Rapimnas Partai Demokrat, Jumat 16 September 2022 lalu. Kala itu, AHY menyinggung soal pembangunan proyek infrastruktur yang terlalu jor-joran di tengah ekonomi sedang sulit.
"Ketika keuangan negara sangat berat, ditambah beban utang yang tinggi, maka perlu dilakukan penjadwalan kembali atau dilakukan penundaan,” kritik AHY.
Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu juga mengingatkan jangka waktu pembangunan IKN perlu dipertimbangkan. Mengingat, memindahkan ibu kota membutuhkan waktu yang relatif lama.
“Catatan Partai Demokrat adalah IKN tersebut harus dikonsepkan, direncanakan dan dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Kalau tidak, maka bisa gagal pembangunannya,” kata AHY.