Program Hilirisasi Nikel Vale Indonesia Disebut Masih Jauh dari Harapan
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan program hilirisasi PT Vale Indonesia (INCO) masih jauh dari harapan.
"Program hilirisasinya masih jauh dari yang lain," ujar Luhut dalam sambutannya pada acara penandatanganan pelepasan saham Vale di Hotel Pullman, Senin 26 Februari.
Meski demikian Luhut juga mengakui program Environmental, Social, and Governance (ESG) yang telah dilakukan Vale sejauh ini sudah berjalan dengan baik.
Dikatakah Luhut, keberhasilan Vale dalam menjalankan program ini menjadi salah satu alasan pemerintah mengurungkan niat melakukan penciutan lahan atau relinquish.
"Kenapa kami setuju tidak ada relinquish dari Vale, karena kami ingin menjadi model di dunia bahwa penataan lingkungan di PT Vale Indonesia itu sangat baik,” sambung Luhut.
Luhut menambahkan proses vestasi saham Vale juga menjadi pertanda penting dalam program hilirisasi nikel Indonesia ke depannya, terutama untuk mensuplai kebutuhan nikel kepada pasar Eropa Amerika Serikat.
Lebih jauh Luhut menimpal, pemerintah memiliki visi hilirisasi yang dilakukan di RI tidak hanya terbatas pada pembuatan peralatan makan seperti sendok dan garpu.
"Jadi dari iron steel kita ingin turun sampai kepada perangkat dapur juga yang menggunakan ini bisa dibuat Indonesia, sehingga betul-betul downstreaming ini sampai kepada hal-hal sekecil-kecilnya, saya kira itu kan menciptakan lapangan kerja," urai Luhut.
Untuk itu Luhut juga meminta jajaran kementeri terkait untuk mempercepat proses segala bentuk perizinan terkait Vale terutama perpanjangan KK menjadi IUPK Vale.
Baca juga:
Percepatan proses perpanjangan menjadi IUPK ini dimaksudkan agar proses akuisisi dapat segera dirampungkan.
"Dan juga saya terakhir minta kepada teman-teman menteri, semua perizinan-perizinan yang masih belum keluar segera diselesaikan. Terutama IUPK bisa dikeluarkan dalam minggu ini, sehingga proses transaksi akuisisi ini bisa dituntaskan segera," beber dia.
Terkait lambatnya proses hilirisasi Vale, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan meski berdiri sejak 55 tahun yang lalu, proyek hilirisasi masih berjalan lambat.
“Memang lambat, kan sudah 50 tahun. Kan tinggal baca datanya saja,” ucapnya.